~Secret 2~
.
.
.
.
.
Happy readingSepulangya dari makam charles dan amora calisya kembali ke rumah charles yang ada di indonesia, sesampainya disana calisya di sambut oleh kedatangan edward dan sekretarisnya Tom di taman depan rumah. calisya lantas berjalan mendekati Edward yang sedang berdiri di taman depan rumah, melihat kedatangan calisya edward membalikkan tubuh nya menghadap calisya.
Calisya bisa melihat jelas wajah datar Edward yang sudah mulai menua, melihat Edward yang selalu sibuk melanjutkan bisnisnya tentu saja calisya sangat khwatir karena umur edward sudah tidak muda lagi.
"Opa ada apa kemari?" ucap calisya sambil menatap edward. Edward tersenyum sambil mengusap pelan surai calisya "Opa pikir kamu di kediaman utama" jawab edward. calisya menggeleng pelan sambil tersenyum kecut "Kau masih menghindari arthur" ucap Edward membuat calisya terkejut dengan ucapan Edward
"Bagaimana ----',
"Maureen yang memberi tahu opa, kamu tidak ingin menemui arthur karena Gift yang dikirim olehnya" Edward menyela ucapan calisya. "Tentu saja aku marah, bagaimana bisa dia mengirimkan aku pistol dengan ukiran nama stella" balas calisya
"stella?"
Calisya mengangguk "aku pikir dia salah kirim" Edward sedikit mengernyitkan dahinya menatap calisya
"Kamu pernah menemui Stella?" Ucap Edward. Calisya menatap lekat Edward yang tiba-tiba menanyakan hal itu pada nya, jujur saja setelah mengasingkan Stella calisya tidak pernah sekali pun berniat untuk menemui gadis itu, hanya saja calisya akan menerima informasi dari orang suruhannya yang memantau Stella.
"Aku tidak ingin membahas itu" ucap calisya memalingkan wajahnya dari Edward
"Kebetulan opa ingin membahas hal ini"
"Tom berikan foto itu pada calisya" lanjutnya, Tom yang mendapat perintah langsung memberikan beberapa foto pada calisya, gadis itu membulatkan matanya saat melihat foto apa yang di berikan oleh Edward.
"Opa!" Calisya meninggikan nada bicaranya. "Aku sudah pernah bilang jangan menyentuh apapun yang sudah aku atur." Calisya menatap lekat Edward dengan wajah datar
Edward tersenyum melihat reaksi calisya yang menatapnya seperti seekor singa yang sedang menahan amarahnya. Edward mengusap pelan Surai calisya "Stella tetap saudara mu, mau sampai kapan kamu memusuhi dia? Kalian saja hanya bertemu sekali" ucap Edward menatap lekat mata calisya
"Kalau opa datang kesini hanya ingin membahas hal ini, lebih baik pergi saja. Aku tidak pernah punya saudara yang membunuh ibunya sendiri, persetanan dengan kesalahan pahaman atau apapun aku tidak peduli" Calisya menjauhkan tubuhnya dari Edward, dengan gerakan cepat calisya merobek semua foto yang di berikan oleh Edward tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret 2|| Again
Random"Percuma gue hidup, kalau dia nggak ada"-Gavriel kaisar Xavier "Aku akan menuruti permintaan opa,_"- Calisya berverilya Viscounte