Pengakuan

83 8 1
                                    

"Udah malam, kamu masih ingin di luar?" Tanya calisya yang datang menghampiri gava

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah malam, kamu masih ingin di luar?" Tanya calisya yang datang menghampiri gava.

Gava duduk sendirian di halaman belakang sambil melamun, calisya yang turun dari kamar karena ingin menyapa Mereka justru dia hanya bertemu dengan arka dan Andy yang sedang mengobrol bersama Arthur. Gava tidak terlihat dan calisya datang kesini karena dia sudah tau jika gava pasti berada di sini.

Dia menatap wajah gava yang sedikit lebam karena pukulan Arthur, namun sepertinya sudah di olesi obat olah gava. Gadis menarik tangan gava untuk berdiri sejajar dengannya, kemudian memeluk gava dengan erat.

"I Miss you" ucap nya sambil memeluk gava.

Gava membalas pelukan Calisya dengan hangat, dia mencium pucuk kepala calisya dengan Lambut. Entah kenapa rasanya jauh lebih baik setelah calisya memeluk nya, dia merasa jauh lebih tenang saat berdekatan dengan calisya.

"Arthur memang kurang ajar sekali" ucap calisya sambil melepaskan pelukannya, tangan nya terangkat menyentuh pipi gava dia meneliti lebam yang ada di pipi gava.

"Enggak pa-pa sayang, ini salah ku" ucap gava sambil tersenyum lembut

"Kamu kemana?" Tanya calisya sambil menampilkan senyum hangatnya, gava merasa senang melihat Calisya yang tersenyum seperti itu.

"Ada masalah di perusahaan, jadi aku harus ke LA bertemu papa" ucap gava

"Kenapa?" Tanya calisya yang penasaran

"Ada deh" ucap gava sambil mengangkat bahunya acuh

"Aku serius"

"Biar aku aja yang seriusin kamu"

"Gavaaaaa"

"Iya sayangku kenapa?"

"Nyebelin banget"ketus calisya sambil mengerucutkan bibirnya. Melihat ekspresi calisya yang seperti itu membuat gava gemes sendiri. Dengan satu gerakan gava menggendong calisya ala bridal style kemudian berjalan masuk kedalam rumah

Calisya yang di perlukan seperti itu tentu kaget, dia memukul dada gava dengan tangan nya. Dia malu jika saja teman gava dan semua orang di rumah melihat apa yang di lakukan oleh gava.

"Turunin"

"Nggak mau sayang"

"Gava!"

"Diem atau aku cium"

"Turunin atau___"

Cup

Calisya terdiam saat gava mengecup bibirnya. Mata mereka saling tatap satu sama lain calisya bisa merasakan jika pipinya sudah memerah sekarang.

"Kalau kiss jangan di sini juga lah" ucan Andy yang mengejutkan mereka. Gava merasa bodo amat sedangkan calisya dia malu setengah mati. pipinya pasti sudah seperti kepiting rebus sekarang dia menyembunyikan wajahnya pada dada gava.

Secret 2|| AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang