Sedikit penyesalan

34 7 1
                                    

~SECRET 2~

Happy reading Tandain typo•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading
Tandain typo




Calisya sedang berdiri menghadap balkon kamarnya yang memperlihatkan pemandangan gelap di area samping rumahnya. Gadis itu baru selesai mandi dengan rambut yang masih basah dan belum di keringkan sama sekali.

 Gadis itu baru selesai mandi dengan rambut yang masih basah dan belum di keringkan sama sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tatapan matanya terlihat kosong, dia sudah berdiri di sana sekitar 15 menit lamanya. Namun di menit selanjutnya Sebutir air mata keluar dari kelopak mata yang indah itu. Ada perasaan sesak di dadanya yang tidak bisa dia ungkapkan, pikirannya sedang kacau tidak karuan, ada banyak pertanyaan muncul di pikiran nya yang tidak tahu jawabannya.

Memejamkan matanya sejenak sambil menarik nafasnya dalam, calisya menghapus air matanya yang ada di pipi kemudian berjalan menuju ranjang dan duduk di samping ranjang.

Pintu kamar calisya dibuka secara paksa dan menampilkan seorang pria dengan tubuh tegap berlari ke arah calisya. Namun calisya tidak beranjak sedikitpun dan enggan untuk menatap pria itu.

"Aku tidak pernah mengizinkan siapapun masuk tanpa izinku." Tekan calisya

Arthur, pria itu mendekati calisya namun calisya menepis tangannya. "Gue khawatir, gimana kalau ada orang yang nyakitin lo" ucap Arthur sambil menatap calisya yang enggan menatapnya

"Orang itu adalah kau"

"Lupakan kejadian hari ini, besok Lo harus kembali ke Canada, gue bakal temenin" Arthur berusaha membujuk calisya untuk kembali ke Canada secepatnya, dia khawatir jika suatu saat akan ada bahaya lain yang mencelakai calisya.

"Seorang penghianat selalu pandai berbicara" gumam calisya yang masih bisa di dengar oleh Arthur.

Calisya memberanikan diri untuk menatap Arthur, manik mata mereka bertemu membuat calisya semakin menajamkan tatapannya.

"Kau tidak jauh beda dengan tua Bangka itu" Ucap calisya sambil tersenyum miring

"Gimana?" Beo Arthur kebingungan.

Secret 2|| AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang