Akhir?

35 6 0
                                    

~SECRET 2~

Happy reading




Setelah makan malam gava dan calisya balkon lantai 2 sambil menikmati langit malam yang gelap tanpa adanya bintang satupun. Gava memeluk tubuh calisya dari samping dan kepala gadis itu bersandar pada dada bidang gava.

Sambil menikmati Angin malam yang menyentuh kulit, musim panas Akan segera berakhir dan musim akan datang. Di saat seperti ini gava terus mengusap lembut tangan calisya yang ia genggam, calisya yang bersandar pada dada bidang gava merasa sangat nyaman dan enggan untuk berpindah.

"Apa kamu pernah menyesal bertemu dengan ku?" Tanya calisya. Gava menghentikan gerakan tangannya yang sedang mengusapkan tangan calisya, kemudian tertawa pelan dan melanjutkan usapan nya.

"Justru aku beruntung, bertemu orang yang hatinya sedingin salju ini" ucap gava.

"Kenapa?" Tanya calisya penasaran

"Memangnya aku harus punya alasan untuk menyesali pertemuan kita?" Sekarang gava yang balik bertanya pada calisya.

"Apakah harus tanpa alasan?" Calisya menarik diri dan memposisikan tubuhnya menyamping menghadap ke arah gava. Manik mata mereka bertemu, calisya sangat menyukai mata hitam itu.

"Semua terjadi secara tiba-tiba, Kamu dengan berani menantang ku dan mengetahui identitas ku yang aku tutup rapat membuat aku penasaran siapa kamu sebenarnya." Calisya menyimak dengan teliti

"Setelah aku tau siapa kamu, aku nekat mendekati kamu untuk mencari tau kebenaran kematian Gania. Namun, aku terjebak oleh permainan yang aku buat. Aku mencintaimu sampai aku merasa sangat marah dan sangat kacau setelah tau kamu di bawa pergi Kris" gava menarik tangan calisya dan menggenggam tangan calisya dengan lembut.

"Sayangku, sekali pun aku tidak pernah menyesali pertemuan kita. Aku justru beruntung bisa bertemu gadis Yang kaku seperti mu ternyata bisa membuat aku gila" lanjutnya.

Calisya mengerjapkan matanya mendengar semua yang di ucapkan oleh gava, entah kenapa dada terasa seperti tertimpa sesuatu yang berat.

"Gava" ucap calisya sambil mengusap lembut pipi gava. "Kamu selalu baik padaku, sampai aku merasa selalu di lindungi saat bersamamu" ucap calisya sambil tersenyum.

"Itu adalah tugas ku sebagai kekasihmu" jawab gava.

"Kamu sungguh mencintaiku?" Tanya calisya.

"Sayang apa aku harus memberitahu kamu lagi, Kalau aku tidak mencintaimu bagaimana aku bisa bertahan sampai sekarang" ucap gava. Calisya diam sambil mengambil teh yang ada di atas meja dan memberikannya pada gava.

"Habiskan, nanti teh nya dingin" ucap calisya. Gava menerima nya dengan senang hati dan menghabiskan teh itu.

"Kok ga ada rasa sayang" ucap gava

"Sini aku coba" calisya menarik teh itu dan meminumnya, dan benar saja ternyata tidak ada rasa sama sekali. "Tidak enak" ucap calisya kembali meletakkan teh itu ke atas meja.

"Kemari lah" ucap calisya merentangkan kedua tangannya. Dengan senang hati gava langsung memeluk calisya dengan erat dan merasakan Aroma Bunga parfum khas calisya.

Secret 2|| AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang