23 - Usaha Mengajak Malfoy

456 58 0
                                    

Great Hall sudah dipenuhi murid-murid tahun pertama hingga ke-7 saat Hermione tiba. Para Profesor bahkan sudah lengkap duduk di kursi mereka masing-masing. Semua orang terlihat mengobrol sembari menyantap hidangan makan malam.

"Kenapa baru datang?" Tanya Harry tepat saat Hermione mendudukan dirinya di antara Ron dan Neville. Hermione menatap pemuda berkacamata yang duduk berhadapan dengannya.

"Kau hampir kehabisan makanan, Hermione," kata Ginny. Red head Weasley itu mendorong piring yang berisi kentang tumbuk dan sepotong kalkun ke arah Hermione. "Untung aku cepat mengambilkan bagianmu, kalau tidak sudah dilahap Ron semua." Ginny mendelik pada kakanya, tapi tampaknya Ron tidak perduli pada sindiran adik perempuannya tersebut. Ginny mendengus.

Hermione tersenyum, berterimakasih pada Ginny.

"Neville bilang nanti ada pertemuan, menurut kalian apa yang akan profesor katakan?" Seamus memulai obrolan, suaranya yang serupa bisikan memungkinkan hanya yang duduk di sekitar lelaki itu yang bisa mendengarnya.

"Jangan di sini, Seamus," peringat Neville. Tidak banyak orang yang tau tentang laskar dumbledore. Kepala sekolah sering mewanti-wanti Neville untuk tetap mempertahankan kerahasiaan organisasi.

Laskar Dumbledore sempat ketahuan saat tahun ke-5 ketika Dolores Umbridge menguasai hogwarts. Hampir semua orang tau tentang organisasi rahasia mereka, tapi kini, yang mereka tau, dumbledore army telah bubar, mereka tidak tau kalau kepala sekolah McGonagall sendiri kembali membangitkan organisasi tersebut. Mempercayai Neville Longbottom sebagai Leader tetap.

"Pasti tidak jauh-jauh dari pelahap maut," timpal Ron yang baru selesai makan.

"Kupikir itu mungkin soal orang yang menyerang Malfoy saat kelas hagrid beberapa hari lalu," cetus Dean.

"Jadi itu benar, ada orang yang ingin mencelakai Malfoy?" Tanya Ginny.

Nevile menghela nafas berat. Peringatannya sepertinya tidak sampai kuping mereka. Berharap saja agar tidak ada yang mencuri dengar obrolan mereka yang sedang membicarakan soal organisasi.

"Mantranya berasal dari arah gerombolan murid. Tapi bukankah itu aneh, tidak ada murid yang benar-benar menjadi pelaku, bahkan profesor sampai memakai veritaserum," kata Seamus, intonasi suaranya lebih kecil lagi.

"Mungkin saja orang itu kabur setelah melemparkan mantra pada Malfoy," ujar Ginny berpendapat.

"Kupikir tidak ada yang pergi, atau benar-benar menghilang saat itu," kata Ron.

"Ayolah Ron, kau bahkan tidak memperhatikan pelajaran, apalagi murid-murid disekitarmu," kata Seamus. Ron mengerlingkan bola mata malas.

"Percayalah, melihat murid lain lebih mengasikan dari pada memperhatikan pelajaran," balas Ron, yang kemudian mendapat tabokan dari Hermione yang duduk di sampingnya.

Ron mendelik "sakit Hermione." tapi Hermione menatapnya tajam tanpa rasa bersalah.

"Setidaknya hargai Hagrid. Kau ini, dasar."

Ron memasang ekspresi cemberut, membuang pandangan dengan perasaan kesal. Kenapa Hermione selalu memukulnya tiap kali gadis itu kesal.

"Sudah, kalian berhenti. Lihat Neville, kalian tidak kasihan padanya yang sejak tadi ditatap kepala sekolah karena kalian mengobrolkan tentang organisasi di great hall."

Perkataan Harry membuat, Ginny, Ron, Dean dan Seamus menoleh kompak ke arah kepala sekolah, dan benar saja. Profesor ahli transfigurasi itu tengah menatap tajam mereka. Keempat murid itu segera memalingkan pandangan dan meringis kecil.

"Maaf pak Leader," kata Seamus dan Dean. Neville hanya mengangguk.

"Maaf Neville," kata Ginny yang kemudian menghardik Ron untuk ikut meminta maaf juga.

ᴛʜᴇ ʟᴀsᴛ ғɪɢʜᴛ ↬ᴅʀᴀᴍɪᴏɴᴇ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang