prolog

296 37 0
                                    

Pukul 01.00 malam, bunyi petasan memenuhi seluruh kota. Banyak orang di luar sana yang sedang merayakan perayaan pergantian tahun. Ya, tahun 2023 telah berakhir. Kini, mereka merayakan sekaligus berharap sesuatu yang baik akan tiba di tahun 2024.

Di tengah bisingnya suara kembang api, seorang perempuan remaja tiba-tiba terbangun dari tidurnya. Jantungnya berdegup kencang, serta keringat membanjiri seluruh wajahnya. Dia mengerjapkan mata saat sebuah cahaya tiba-tiba hadir tepat di depan wajahnya.

Tidak tahu apa yang terjadi, seolah saat itu waktu terasa berhenti. Detak jarum jam yang dalam kesunyian biasanya akan terdengar, kini tak bergerak.

Tringgggggg

Suara alarm terdengar nyaring dalam satu ruangan. Membuat perempuan tersebut menutup kuat telinga dengan kedua telapak tangannya. Suara yang nyaring itu mampu membuat telinganya terasa sangat sakit.

Sambil memejamkan mata dan menutup telinga dengan sekuat tenaga, tiba-tiba dia merasa tubuhnya tertarik pada satu lorong gelap.

"ARGGHHH!!!"

Brak

"Tamara!!!"

Seorang wanita berusia empat puluhan tiba-tiba mendobrak pintu kamarnya. Berdiri tepat di pinggir kasur dengan menatap putrinya penuh khawatir.

"Tamara, kamu kenapa nak?"

Sedangkan perempuan yang bernama Tamara tersebut, masih berusaha untuk mengendalikan jantungnya yang berdegup kencang. Napas nya tersengal-sengal dengan keringat dingin di pelipisnya.
Mamanya yang merasa khawatir, segera memberikan segelas air putih pada putrinya. Berharap bisa sedikit menenangkan.

"Hey, kamu kenapa? Kenapa tiba-tiba teriak?"

Tamara menggelengkan kepalanya. Entah kenapa tiba-tiba kepalanya terasa pusing. Dia sangat bingung dengan apa yang barusan terjadi.

"Enggak, ma. Tamara nggak papa. Tadi hanya sekedar mimpi buruk," ucapnya menenangkan sang mama.

Rasy, mama Tamara, tersenyum tipis. Syukur jika memang tidak ada hal buruk yang terjadi.

"Ya udah, sekarang kamu siap-siap, gih. Udah jam enam, kamu harus berangkat sekolah."

Ucapan tersebut sukses membuat Tamara mengernyit bingung. Sekolah?

"Loh? Ngapain masih sekolah? Tamara kan udah lulus, ma."

Kini giliran Rasy yang mengernyit bingung.

"Ngaco kamu. Orang kamu masih kelas dua belas udah bilang lulus aja. Udah gih, cepetan mandi. Mama mau siapin sarapan dulu," ucap Rasy dan berlalu pergi. Meninggalkan Tamara yang masih berusaha mencerna apa yang terjadi.

"Masih kelas dua belas? Lah, bukannya gue udah kerja ya?" gumamnya. Hingga tak lama dia mulai menyadari sesuatu.

Dia meraih ponselnya di atas meja, lalu menekan tombol power. Terpampang lah foto Jungkook BTS yang digunakan sebagai wallpaper.

Hah?

Tamara terkejut bukan main saat melihat tulisan empat angka yang tertulis di sana. Merasa masih belum percaya, dia kembali mencari sesuatu. Sampai akhirnya dia menemukan sebuah kalender di meja belajar nya.

2022.

Tepatnya,

3 Oktober 2022.

HAHHH????

*****

Salam manis,

Ahsidelife

Time With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang