Happy reading!!!
*****
23.55
Tahun akan berganti lima menit lagi. Aruna, Mia, dan Selyn mulai sibuk menyiapkan semua kembang api yang sudah mereka beli. Berencana untuk menyalakan saat waktu menunjukkan pukul dua belas malam nanti.
Karena terlalu sibuk dengan persiapan kembang api, mereka sampai tidak sadar bahwa temannya yang beralasan mengambil ponsel, belum juga kembali setelah setengah jam lamanya.
Aruna berniat untuk mengambil satu bungkus kembang api yang diletakan di meja dekat pintu rumah. Sampai akhirnya dia menyadari ada sesuatu yang janggal.
"Lah, Gaby belum balik?" gumamnya pelan. Dia kembali bergabung dengan yang lain setelah mendapatkan apa yang dia mau.
"Gaby belum keluar ya?" tanyanya pada yang lain. Nampak Mia dan Selyn juga sama herannya.
"Loh, iya deh. Tadi dia masuk ke dalam ngambil hp kan ya?" sahut Selyn yang baru sadar.
"Buset, masa ngambil hp doang setengah jam anjir," ucap Mia tak habis pikir.
"Tiga menit lagi udah jam nya. Ini kita nungguin dia atau gimana?"
"Coba lo panggil aja deh, Run. Jangan-jangan tuh orang ketiduran lagi," suruh Mia yang mempunyai feeling bahwa Gaby telah ketiduran.
Aruna menganggukkan kepalanya. Meletakkan barang yang dia pegang, lalu bergegas untuk masuk ke dalam rumah.
*****
Berbeda dengan ketiga temannya yang sibuk mempertanyakan dirinya yang tidak kunjung kembali, Gaby justru malah tertidur dengan keadaan yang terbilang kacau. Mata yang bengkak dan rambut yang sangat berantakan. Musik yang tadi terputar, kini sudah berhenti. Meninggalkan keheningan dan suara denting jam yang berbunyi sesuai irama.
"Selamat bekerja, Gaby. Semangat menjalani kehidupan yang baru."
"Gue juga senang melihat lo baik-baik aja. Gue juga senang melihat lo yang sekarang."
"Gue bahagia dengan pertemuan hari ini."
"Kalau harapan lo apa?"
"Tenang."
"Lo nggak ada harapan yang lebih wow gitu?"
"Banyak. Tapi untuk sekarang, cuman itu yang gue mau. Disaat hidup gue tenang, gue merasa apa yang diharapkan akan lebih mudah untuk didapatkan."
"Benar tidak ada yang lain?"
"Memangnya apa lagi yang harus gue harapkan selain ketenangan?"
"Kenapa lo nggak pernah berubah? Kenapa lo selalu seperti ini?"
"Lo selalu menghindar."
"Lo selalu menghindar di saat gue pengen ngomong banyak hal ke lo. Kenapa lo nggak pernah mau tinggal sebentar aja demi gue, By?"
"Selama berbulan-bulan ini gue selalu dihantui rasa bersalah. Gue selalu mikir kalau gue terlalu pengecut buat menghadapi semuanya. Tapi ternyata gue salah. Bukan gue, tapi lo. Lo yang salah. Lo yang pengecut."
"Gue benci sama lo, By. Tapi gue juga sayang sama lo."
"Alena. Gue terima dia karena gue melihat lo dalam diri dia. Suaranya, tatapan matanya, selalu mengingatkan gue dengan lo."
"Banyak hal yang udah gue lakuin, nama lo selalu memenuhi pikiran gue. Nama lo selalu jadi alasan untuk gue pulang. Dan Nama lo yang masih jadi alasan untuk gue bertahan di dunia pendidikan yang nggak gue mau."
KAMU SEDANG MEMBACA
Time With You
RomanceJatuh cinta adalah satu hal yang paling dibenci oleh Gaby setelah satu tahun lalu. Tepatnya setelah dia menyukai salah satu teman satu kelas yang malah berakhir patah hati. Banyak kejadian dan kejutan yang terjadi. Membuat Gaby mengklaim bahwa tahun...