Chapter 20

68 13 0
                                    

Senkop tuh singkatan dari Sensasi Kopi yaaa. Coffee shop punya Oky.

Happy reading!!!

*****

Senkop malam ini terlihat ramai. Banyak orang-orang mulai tau tempat ini dan berbondong-bondong untuk berkunjung. Di bagian pojok, tempat yang sudah menjadi basecamp, sedang banyak orang. Ada teman-teman OSIS Oky yang berkunjung malam ini. Teman-teman Pandu dari sekolah lain juga ikut bergabung. Di tengah keramaian orang, Andra hanya berdiam diri di tempatnya. Tak mempedulikan Oky dan Pandu yang sibuk bercengkrama dengan teman-teman lainnya.

"Cewek yang lo posting kemarin siapa, An?" tanya salah satu teman Oky.

Andra yang tadinya diam, beralih menatap Esta yang duduk di depannya. Setau Andra, Esta ini anak kelas sebelah. Sekedar informasi, teman-teman Oky dan Pandu sama dengan teman Andra juga. Mereka sama-sama saling mengenal namun tak sedekat Andra dengan Pandu atau Oky.

"Cewek gue," jawab Andra santai. Berbeda dengan respon dua temannya yang menatap dengan pandangan tak percaya.

"Serius itu cewek lo? Dari kapan lo deketnya, anjir?! Tau tau udah jadi aja," sahut Pandu yang benar-benar tidak percaya. Bagaimana bisa percaya, jika sebelumnya Andra tidak pernah terlihat dekat dengan cewek manapun. Hidupnya yang diketahui oleh Pandu, hanya berisi dengan tidur, nongkrong, bolos, sekolah numpang absen, gitu aja terus.

"Kenapa emangnya? Mau dari kapan gue deket nya juga nggak penting buat kalian," jawab Andra masih dengan sikap santainya. Dia memilih untuk menjawab dengan bermain ponsel. Entah, apa yang sedang dia lakukan dengan benda mahal itu.

"Sebenarnya nggak kaget juga sih kalau lo tiba-tiba posting cewek. Tapi, yang bikin penasaran itu bukannya lo lagi deket sama yang lain ya?" tanya Esta lagi.

"Nah itu yang gue heran dari lo singgung soal cewek Andra tadi. Setau gue, lo bukannya lagi dekat sama teman kelas lo itu nggak sih? Siapa ya namanya? Beby?" sambung cowok rambut keriting di sampingnya. Dia Jojo, wakil ketua osis.

"Gaby, bukan Beby," sahut Oky yang sedari tadi diam. Dia duduk tepat di samping Andra.

"Nah iya, Gaby. Ketua kelas kan dia? Dari sebulan lalu gue selalu lihat lo bareng dia. Saat lo tadi posting foto cewek lo, gue kira itu Gaby. Tapi waktu gue lihat lagi ternyata beda," ucap Jojo yang di setujui oleh Esta.

"Jangankan lo, gue yang biasanya sama dia aja juga bingung kenapa bukan Gaby yang dia posting sebagai ceweknya," sahut Pandu menatap Andra dengan heran.

Andra menghela napas berat, "Gue sama Gaby nggak ada apa-apa. Kita cuman temenan," ucapnya.

Oky yang mendengar itu seketika tertawa. Membuat beberapa dari mereka menatapnya bingung.

"Cuman teman tapi rasa pacar atau gimana? Dari kemarin jawaban kalian berdua selalu sama, cuman teman. Tapi sikap kalian masing-masing malah berbanding terbalik dengan jawaban kalian sendiri."

"Betul. Sebulan ini juga dia udah jarang absen karena Gaby yang minta dia buat nggak bolos lagi. Gue pikir dia bakal tetap bolos, tapi nyatanya malah nurut sama perintah temannya," ucap Pandu dengan sedikit menekan kata terakhirnya.

Andra diam tak berniat untuk membalasnya. Dia seperti enggan untuk melanjutkan topik ini lebih panjang lagi.

"Padahal kalau dilihat-lihat kalian cocok banget, anjir!! Gaby yang cerewet sama lo yang pendiam. Gaby yang aktif sama lo yang ogah-ogahan. Saling melengkapi," ucap Esta memberikan pendapatnya.

"Gaby itu cewek beda. Dia nggak kayak cewek lain yang banyak tingkah. Setau gue juga dia nggak pernah dekat sama cowok lain selain Andra." Kini ganti Jojo yang mengucapkan pendapatnya.

Mereka terus saja membahas Gaby dan Andra. Mengabaikan salah satu tokoh dalam topik mereka yang kini sudah menunjukkan wajah terganggunya.

"Btw, nama cewek lo siapa, An?" tanya Esta setelah membicarakannya.

"Shella."

"Dela?" Karena suasana tempat yang mulai ramai dan musik yang diputar dengan suara yang cukup keras, membuat Esta sedikit kesulitan untuk mendengar lebih jelas.

"Shella, bodoh!! Dela mah mantan lo," sahut Pandu sambil mendorong pelan wajah Esta yang terlalu maju saat bertanya.

"Dih, mantan gue juga ada yang namanya Shella, anjir."

"Tapi ini bukan mantan lo!!"

"Siapa yang tau? Gue tanya juga karena gue habis lihat fotonya."

"Emang kenapa setelah lo lihat fotonya?"

"Mirip dikit sih."

"Dih, ngaku-ngaku."

"Bacot banget lo punya mulut, Ndu. Orang kayak lo yang isi hidupnya cuman nt mana paham."

"Anjir, nih bocah. Masih mending gue nt daripada lo gamon!!"

"Lah, siapa yang gamon?"

Andra memijat pelipisnya sedikit pusing. Keramaian pelanggan yang berkunjung dengan musik yang di putar dengan keras saja sudah cukup membuat Andra sedikit frustasi. Apalagi sekarang harus ditambah dengan perdebatan antara Pandu dan Esta yang tidak ada ujungnya.

Mengabaikan temannya yang masih beradu mulut, Andra beranjak dari tempat duduknya. Melangkahkan kaki menuju lantai atas yang lebih sepi karena banyak pelanggan yang enggan untuk menaiki tangga.

Sebuah pesan masuk mengalihkan perhatian Andra saat sampai di lantai atas. Suasana malam yang sejuk dengan pemandangan lampu kendaraan yang kelap-kelip menjadi sensasi yang luar biasa saat melihatnya dari atas.

Shella
Kata dokter, aku besok udah boleh pulang. Terima kasih bunganya❤️

Tidak menunggu lama, Andra segera mengetikkan balasan dengan jarinya yang bergerak cepat di atas layar.

Sama-sama. Besok kalau mau pulang hubungi aku aja biar aku yang jemput kamu. Jangan lupa istirahat, Selamat malam.

Setelah itu, Andra kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku. Berjalan lebih dekat menuju pagar pembatas, untuk melihat pemandangan bawah lebih jelas.

Mengingat soal Gaby, Andra masih memikirkannya. Sejak pagi tadi, dia dan Gaby tidak lagi saling menghubungi. Pesan dari Gaby yang mengatakan bahwa bel masuk sudah berbunyi menjadi pesan terakhir di antara mereka tadi pagi. Sebenarnya, saat Andra hendak pergi ke sini, dia sempat mengirimkan pesan singkat pada Gaby. Hanya saja, sampai sekarang pesan itu belum juga mendapatkan balasan.

"Lo kayak orang lagi putus cinta, An."

Oky berjalan menghampiri Andra dan ikut berdiri di sebelahnya.

"Padahal lo baru aja publish siapa cewek lo, tapi lo malah kayak orang patah hati," lanjutnya.

Andra menghela napas panjang. Merasa bahwa teman satunya ini sedang mengincar sesuatu darinya.

"Ada yang mau lo tau dari gue, atau lo sebenarnya udah tau dan ingin sekedar memastikan?" tanya Andra lagi-lagi masih dengan nada santai.

Oky tertawa pelan, "Nggak ada. Tapi karena lo bilang gitu seolah lo mengijinkan gue buat bertanya dan memastikan, maka gue akan melakukan."

Andra menoleh menatap Oky. Teman satunya ini benar-benar berbeda.

"Apa?"

Oky tidak langsung mengatakan apa yang ingin ditanyakan. Dia diam sesaat sambil merasakan angin yang menerpa wajahnya. Andai kalian bisa membayangkannya, kini Oky terlihat sangat tampan!!

"Sebelum lo publish soal cewek lo, Gaby udah tau?"

Mereka sama-sama terdiam saat satu pertanyaan itu terucap dari mulut Oky. Andra yang diam karena baru menyadari sesuatu, juga dengan Oky yang diam karena menunggu jawaban.

*****

Salam manis,

Ahsidelife.

Time With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang