Happy Reading guys
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hari telah berganti menjadi pagi, adel tentu sudah berada di sekolah. Memangnya untuk apa ia sarapan dirumah? Pastinya ia hanya akan diintimidasi oleh para anggota keluarganya itu, jadi ia memutuskan untuk berangkat lebih awal daripada yang lain, "sebenernya kaki gw masih pincang sih, tapi ya mau gimana lagi? Kondisi rumah nggak memungkinkan"
Adel menaruh tasnya di bangku paling belakang, lalu ia duduk dengan keadaan kaki yang masih kesakitan"Kak adel kenapa?"
Entah darimana si jeane itu datang, namun. Kehadiran nya tidak bisa diduga oleh adel, "nggak apa-apa"
Jawab adel singkat"Jutek amat, kata mama kak adel orangnya baik hati"
Ucap jeane, tentu saja mama jeane berkata seperti itu. Feni kan sangat dekat dengan adel, malahan lebih kenal dengan adel di banding shankara dan grebasta, "sesuai mood"
Balas adel, lalu ia menutup lukanya dengan hansaplast agar tidak ditanya-tanya oleh orang lain lagi"Btw nggak usah manggil kak, lagian kita sekelas kan? Aneh jadinya"
Benar juga, mereka satu kelas. Mengapa harus memanggil adel dengan sebutan 'kak?' itu terdengar aneh, padahal satu kelas ini hanya memanggil dengan nama masing-masing, "waktu itu aku daftar sekolah satu tahun lebih awal, jadinya ya gitu deh. Hehheh"
Jeane tersenyum, itulah alasan mengapa ia memanggil adel dengan sebutan kakAdel hanya ber-oh ria saja, lalu ia kembali melihat-lihat lukanya, ia memastikan bahwa semua sudah tertutup dengan rapi, "eh jess, si flora mana?"
Tanya adel ketika jessica sudah sampai, biasanya flora akan datang 5 menit setelah jessi sampai ke kelasnya, "nggak berangkat.
lagi nangisin si wakil ketua osis itu"
Adel memutar bola matanya malas, flora sudah cinta mati dengan freya, jadi wajar jika ia menangisi freya. Tapi kenapa sampai tidak berangkat sekolah? Ah, adel jadi kesepian"Istirahat nya sama aku aja kak, lagian kalo mama kita akrab kita juga harus akrab"
Tawar jeane, adel sontak melihat anak itu dengan tatapan penuh arti. Astaga, jeane sangat mirip dengan feni ketika masih muda. Adel mengetahui itu karena feni seringkali menceritakan masa mudanya pada adel ketika waktu senggang, "nggak minat, lo mending cari temen laen"
Jawab adel sambil tersenyum pahit. Itu membuat senyum jeane yang mengira bahwa adel akan menerima ajakannya menjadi pudar"Yaelah, aku murid baru. Nanti kalo kesasar gimana coba?"
Jessi tertawa saat melihat adel diperlakukan seperti itu, sebelumnya hanya flora. Tapi kali ini bertambah menjadi satu orang, astaga. Mengenaskan sekali hidup orang ini, "terima aja del, kalo dia kesasar pasti yang disalahin lo hahahah"
Benar juga apa yang dikatakan jessi. Akhirnya adel mengiyakan ajakan jeane untuk istirahat bersama"Perhatian, untuk kelas yang hari ini memiliki jadwal olahraga tolong segera turun ke bawah untuk mengikuti jadwal. Terimakasih"
Setelah mendengar pengumuman tersebut, adel pun turun ke bawah bersama murid lainya untuk mengikuti pelajaran olahraga. Ia memang tidak tahu olahraga apa yang akan dilakukan minggu ini, namun. Ia berharap olahraga yang santai dan tidak membuat kakinya semakin pincang, "Hati-hati kak, kalo jatuh aku yang repot"
Perkataan jeane membuat adel kesal, sifatnya memang sangat mirip dengan feni, tapi kenapa harus sisi menyebalkan nya yang turun ke jeane? Kenapa tidak sisi penyayang?Mereka pun berbaris dengan rapi mengikuti perintah dari guru yang membimbing mereka kala itu, jeane berbaris di samping adel. Kadang ia juga bertanya-tanya sampai membuat adel ingin menendangnya, untunglah ia anak feni, jika bukan. Maka akan ia lempar ke sungai. Ketika ia menoleh ke sebuah sisi sekolahan ia melihat zee sedang berjalan dengan perempuan, mereka terlihat mesra. Adel menjadi cukup penasaran, "kak zee jalan sama siapa? Pacarnya?"
Batin adel saat melihat keduanya semakin mesra
KAMU SEDANG MEMBACA
Born to die
Teen FictionJadi.... Jika terlahir hanya untuk dijuluki sebagai pembawa sial, mengapa aku harus hidup bertahun-tahun lamanya? Mengapa tidak ada julukan yang lebih bagus? Lagipula itu bukan salahku, tapi... Kenapa yang harus selalu disalahkan hanya aku? Anak kal...