Happy Reading guys
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Seragam adel nampak begitu kotor setelah ia selesai membantu bayu, tapi tak apa lah. Setidaknya ia bisa menolong anak kecil itu. Ya walaupun ia juga harus bolos sekolah hanya demi hal kecil seperti itu, entahlah tapi hatinya merasakan kesenangan, "besok gw bantu bayu lagi aja, bolos dua hari nggak apa-apa kan ya?"
Adel pun menduduki motornya, lalu ia meminum es jeruk yang ia beli dari pedagang tadiTenggorokan adel menjadi lebih baik setelah meminum es jeruk itu, hawanya memang sedang panas ketika siang dan biasanya akan hujan ketika sore. "Jam segini biasanya sekolah belum pulang, neduh dulu aja lah"
Akhirnya adel memarkirkan motornya di tempat yang tidak terlalu panas, ia juga menduduki sebuah bangku untuk merehatkan badannya terlebih dahuluMembantu seseorang memang cukup melelahkan, tapi ketika sudah selesai membantu lalu mendengarkan ucapan 'terimakasih' disertai senyuman tulus, itu akan membuat penolongnya menjadi bahagia. Itu saja sudah menjadi bayaran yang cukup, "kasian juga anak kecil udah disuruh cari nafkah"
Gumam adel, lalu ia membuang cup plastik tempat es jeruk tadi ke tampat sampah, "gw kurang bersyukur nih"
Lanjut adel, lalu ia menatap langit yang sedang sangat cerah, warna birunya sangat mendominasi langit dibanding kan awan putih"Enak ya? Bolos sekolah"
Freya yang entah darimana itu tiba-tiba saja menghampiri adel, duduk di samping nya sambil menatap adel dengan tatapan tajam, "yaelah, bolos sekali doang"
Kata adel, ia menjawab tanpa memberitahu kan alasan mengapa ia bolos dari sekolah, ia tidak ingin pamer jika ia telah menolong seseorang"Del, gimana ya?"
"Gimana apanya?"
"Gw ngerasa bersalah sama flora, tapi. Gw sukanya sama fiony"
Ternyata freya menghampiri adel untuk meminta saran, bukan untuk menghukum nya. Syukurlah, yang datang hanya wakil ketua osis bukan beserta ketuanya langsung, jadi adel tidak mendapatkan hukuman sama sekali, "ya gw juga kagak tau, gw aja pusing gara-gara tuh anak"
Ucap adel, ia mengeluarkan botol air mineral untuk freya, mungkin. Itu bisa membantu ia menjernihkan pikirannya
"Makasih"
Freya membuka botol itu lalu meminumnya sampai habis, adel hanya bisa menggeleng-geleng kan kepalanya, wakil ketua bisa pusing dalam memikirkan masalah ternyata. "Tumben lo bisa pusing? biasanya lancar kalo mikirin sesuatu"
Tak heran bila adel bertanya, karena freya terkenal dengan kepintarannya dalam memecahkan masalah
"Kalo masalah kek gini nggak dulu del, mending nanya sama orang lain"
Jawab freya, ia pun memasukan botol yang kosong itu ke tong sampah dan kembali memikirkan masalahnya dengan flora, "emang lu udah jadian sama fiony kak?"
Freya menggeleng, ia malu untuk berkata jujur dengan fiony walau rasa sukanya sangat besar pada sekertaris osis itu"Bodo ah, gw nggak ikut-ikut. Lagian mana ngerti gw sama ginian? Gw aja nggak boleh pacaran sama ayah, bunda gw"
Kata adel sebelum ia naik ke motornya, ketimbang ikut pusing memikirkan masalah orang lain, lebih baik ia pulang atau bermain kan? Merepotkan saja, selagi masalahnya tidak terlalu berdampak buruk baginya, itu akan baik-baik saja, "dadah kak freya, cemungut!"
Adel pun memacu gasnya, lalu pergi meninggalkan freya yang masih berfikir
KAMU SEDANG MEMBACA
Born to die
Teen FictionJadi.... Jika terlahir hanya untuk dijuluki sebagai pembawa sial, mengapa aku harus hidup bertahun-tahun lamanya? Mengapa tidak ada julukan yang lebih bagus? Lagipula itu bukan salahku, tapi... Kenapa yang harus selalu disalahkan hanya aku? Anak kal...