Kini sekolah Miel tengah mengadakan acara pentas seni, karena berhalangan untuk hadir Alina pun meminta tolong kepada Bianca untuk hadir menggantikannya.
Bianca tak datang sendiri, ia datang bersama Aurora dan juga Zee yang tengah senggang. Zee dan Aurora memaksa untuk ikut bersama Bianca karena sangat ingin melihat Miel tampil, mau tak mau Bianca pun mengiyakan paksaan mereka.
Acaranya sedang berlangsung. Kini Miel bersama teman-temannya tengah tampil di atas panggung, perannya bukan sebagai pemeran utama, namun itu tidak mengurangi rasa semangat Miel untuk tampil hari ini.
Bianca tersenyum bangga menatap Miel seraya merekam Miel dengan kamera kesayangannya.
Bianca tahu betul bagaimana Miel sangat bersemangat dan antusias belajar untuk pertunjukan hari ini, bahkan ia melupakan mainannya hanya untuk berlatih.
"Miel!" teriak Zee saat pertunjukan pentas seni yang Miel dan teman-temannya bawakan telah berakhir.
"Miel!" Aurora pun ikut berteriak antusias.
Saat pertunjukan pentas seni telah berakhir, Miel langsung berlari ke arah Bianca dan teman-teman, kemudian Bianca langsung menyambut Miel dan langsung membawa ke gendongannya.
"Good boy," setelahnya Bianca memberi kecupan di pipi Miel.
Zee mengusap puncuk kepala Miel. "Kamu keren banget."
Aurora yang tak mau kalah juga turut memuji Miel. "Pinter banget si kamu," ucap Aurora dengan mencubit pipi Miel gemas.
Mendapat banyak pujian Miel pun hanya bisa tersenyum senang.
"Kakak video gak?" tanya Miel kepada Bianca yang tengah menggendongnya.
Bianca menganggukan kepalanya. "Pasti dong,"
"Nanti aku mau kasih liat mommy,"
"Oia, tadi mommy say sorry karena gak bisa dateng, karena hari ini banyak pasien, dan mommy juga harus metting sama klien,"
Miel pun mengangguk mengerti. "It's okey, kan udah ada kakak, kak Rara, sama bang Zee,"
Ketiganya tersenyum bangga kepada Miel. Alih-alih merasa kecewa karena orang tuanya tidak datang, Miel justru merasa senang karena Bianca dan teman-temannya sudah datang menggantikan orang tuanya.
"Okey, let's go home," karena acaranya sudah hampir selesai dan sudah diperbolehkan untuk pulang, Bianca pun mengajak untuk beranjak pulang.
"Kalian duluan aja gue mau ke toilet dulu,"
"Sekalian deh, Zee, gue juga pen beli minum,"
"Yaudah, gue sama Miel ke mobil duluan ya,"
Mereka pun berpisah, Aurora dan Zee pergi untuk ke toilet dan membeli minum, sedang Miel dan Bianca menuju parkiran dimana mobil mereka berada.
Saat dipertengahan jalan menuju parkiran tiba-tiba seseorang menghadang jalan mereka.
"Miel!" panggil seseorang yang menghadang jalan Bianca yang tengah menggendong Miel membuat Bianca mau tak mau menghentikan langkahnya.
"Daddy," gumam Miel membuat pertanyaan dari pikiran Bianca terjawab.
"El, ayo pulang sama daddy," ucap daddy dari Miel tersebut berusaha mengambil alih Miel dari gendongan Bianca.
Miel menghindar tak mau. "Gak mau. Miel mau pulang sama kakak."
"Kamu siapa?" tanya daddy dari Miel seraya meneliti Bianca dari bawah hingga atas yang tampak asing di matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
my love single mother √
General Fictionjatuh cinta dengan single mother? tentu itu adalah sesuatu hal yang biasa saja, tak ada yang salah dari mencintai single mother. namun, bagaimana jadinya jika seorang perempuan yang mencintai seorang single mother tersebut?