Dihari keduanya Aurel syuting, Aurel gagal untuk membawa Bianca bertemu dengan Alina untuk mendengarkan penjelasan Alina.
"Kak, kamu gak mau ketemu sama dokter Alina dulu? Seenggaknya kamu dengerin penjelasannya dulu."
"Udah gak ada gunanya juga, Rel. Semua sudah berlalu. Udah ya, gak usah bahas itu lagi.
Bianca pun langsung menutup pintu kamarnya, meninggalkan Aurel yang tertahan di depan pintu dengan wajah kesalnya.
"Kalo mau tutup pintu bilang-bilang dong, kalo aku kejepit gimana?" teriak Aurel tak terima.
Dan kini di hari ketiga Aurel syuting, atau tepatnya di hari terakhir Aurel syuting. Aurel pun harus kembali memutar otaknya agar Bianca mau mendengarkan penjelasan Alina. Aurel tak tahu mengapa ia sampai harus repot-repot melakukan hal ini, tapi ia pikir hanya saja Bianca harus tahu kebenarannya dan mendengarkan penjelasan Alina terlebih dahulu.
Dan bagaimana keputusan Bianca setelahnya, Aurel tak akan ikut campur, asalkan Bianca mau mendengarkan penjelasan Alina terlebih dahulu.
"Kak, aku sakit," Aurel kini sedang menelpon Bianca, yang terpaksa ia harus berbohong bermaksud agar Bianca mau datang untuk menghampirinya. Dan pada akhirnya bertemu dengan Alina dan mau mendengarkan penjelasan Alina.
"Yampun, kamu sih main hp terus,"
"Hp disalahin. Apa hubungannya," gerutunya.
"Kayaknya kamu gak sakit deh, Rel. Gerutunya lancar banget,"
Seakan tersadar bahwa ia sedang berbohong, Aurel pun kembali berpura-pura seolah ia sedang sakit. "Eh, aduh ... Kak, kesini ya aku sakit." keluh Aurel.
"Nanti aku suruh Leo kesana jemput kamu. Nanti kamu langsung ke rumah sakit sama Leo."
"Ihh ... Gak mau. Aku maunya sama kakak. Sama bang Leo nanti diusilin terus sama dia."
"Emang sakit banget? Gak bisa ditahan gitu?"
"Kak, kamu kayak gak ada khawatirnya banget."
"Aku khawatir, tapi aku males ketemu Alina nya,"
"Takut jatuh cinta lagi ya, kak?" goda Aurel.
"Iya. Eh, maksudnya, males aja," salting Bianca yang salah berbicara.
"Cieee. Tapi bisa dipending dulu gak urusan hatinya? Kamu kesini dulu ya, ya, ya. Pokoknya aku tunggu." paksa Aurel yang langsung memutuskan panggilan telponnya setelahnya.
~~~
Bianca benar-benar datang untuk menghampiri Aurel, karena dia merasa khawatir dengan Aurel yang mengatakan bahwa ia sedang sakit.
Namun setelahnya, Bianca dibuat kecewa karena ternyata Aurel berbohong dan malah menjebaknya untuk bertemu Alina.
"Aku lagi meeting sama bos Kendrick loh tadi. Kalo ternyata kamu bohong untuk hal gak penting seperti ini, ini gak lucu, Rel." omel Bianca pada Aurel.
Alina yang mendengar Bianca mengomel itu pun merasa tersinggung. Tak penting katanya? Apa ia sudah tak sepenting itu di hidup Bianca sekarang? Pikir Alina.
Setelahnya Bianca pun berlalu pergi begitu saja.
Tak lama, langkah kaki Bianca kembali terhenti karena berpapasan dengan Alisha, yang kini sedang berdiri dengan botol dot ditangannya.
Bianca menatap Alisha lama, setelahnya Bianca pun menundukkan kepalanya sambil tersenyum miris. Setelahnya Bianca pun kembali melangkahkan kakinya untuk beranjak pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
my love single mother √
General Fictionjatuh cinta dengan single mother? tentu itu adalah sesuatu hal yang biasa saja, tak ada yang salah dari mencintai single mother. namun, bagaimana jadinya jika seorang perempuan yang mencintai seorang single mother tersebut?