halo Bubbles‼️😍
balik lagi sama Bluve ahahah...
gimana-gimana, kalian apa kabar ni??? udah lama ga sharing" komen ahahah😁cerita kali ini sedikit beda ni...
bedanya darimana?
biar tau jawabannya, capsss langsung aja scroll ke bawah buat baca...!pastikan baca sampe end ya...
biar ga gantung ceritanya😀okelah, janlup tinggalkan jejak kkkkkya. satu vote sangat berharga buat Author:) dan followers baru, selamat datang😍👏🏻 semoga kalian suka ya sama semua cerita Bluve...
oke enjoy guysss....!
happy reading💙
spam love bluenya dulu ga siii?🥹💙•••
Sebuah mobil Alphard putih berhenti tepat di depan gerbang sekolah SMA Purna Bakti. Pintu belakang penumpang tergeser untuk membuka jalan seseorang yang hendak keluar dari dalam mobil. Dua jenjang kaki berbalutkan kaos kaki hingga lutut dan sepatu hitam sneakers menampakkan dirinya saat menapak di atas tanah. Tersorot dari bawah hingga atas, nyatanya sosok itu adalah gadis cantik dengan rambut hitam panjang yang lebat dan lurus. Pesonanya semakin bersinar saat senyuman manis terukir di bibirnya. Kulitnya yang putih mampu membuat cewe itu terlihat sangat bersinar dengan tambahan pantulan sinar matahari pagi.
Huh! Setelah usai menutup kembali pintu mobilnya, gadis itu menghela napas dan membenahi posisi ransel merah jambunya yang berada di pundak. Matanya mengedar ke setiap penjuru SMA Purna Bakti. Lingkungan sekolah yang sangat asri dan tentunya masih sangat asing baginya. Anak-anak sekolah baik laki-laki maupun perempuan terlihat sibuk berlari dan berjalan beriringan memasuki halaman sekolah. Setelah di rasa cukup puas mengintari sekolah, akhirnya kaki jenjangnya melangkah masuk ke dalam.
Sungguh hari yang indah. Perempuan dengan nama lengkap Saqeela Calista Putriana itu akan menjadi murid baru pindahan dari sekolah luar negeri. Keluarganya terpaksa pindah ke Jakarta karena sang Papi yang ingin fokus mengurus perusahaan dalam negerinya.
Kaki jenjangnya terus melangkah hingga akhirnya sampai menapak di koridor depan sekolah. Tetapi saat hendak melangkah lebih jauh di koridor, tiba-tiba saja tangan kanannya di tarik paksa oleh seseorang yang nyatanya ia tak mengenali orang itu.
Laki-laki. Tubuh tinggi yang kurus, berkulit putih, sedikit berotot di bagian lengannya, pakaiannya yang bak bad boy, rambut hitam lurus belah tengah, dan mata yang menyorot tajam. Setidaknya begitulah ciri-ciri orang yang menarik paksa Saqeela. Meski di tarik paksa dan terus mengekori dari belakang cowo itu, Saqeela tetap bisa melihat ciri-ciri cowo tersebut.
"Lepasin!" seru Saqeela.
Baru saja ingin memulai hari pertama sekolah di Jakarta, tetapi masih pagi hari begini saja dirinya sudah mendapatkan kekerasan.
Seolah tak memedulikan pekikan dan berontakkan Saqeela, laki-laki muda itu terus berjalan cepat dengan menarik tangan Saqeela tanpa berinisiatif untuk bersuara apalagi menoleh hanya untuk sekedar melihat Saqeela. Cowo itu terus menarik Saqeela sampai akhirnya mereka tiba di sebuah gudang yang gelap dan tentunya jauh dari jangkauan anak-anak sekolahan SMA Purna Bakti.
Brak!
Saqeela menutup dua bola matanya dan bahunya yang naik ke atas karena kaget, sebab pintu gudang di tutup keras oleh laki-laki itu.
Laki-laki berperawakan tegap dan tampan, berjalan maju mendekati Saqeela dengan sorot mata yang tajam. Detak jantung gadis itu semakin berpacu cepat saat laki-laki yang tak diketahui namanya tersebut sudah berdiri di hadapannya dengan jarak yang sangat dekat, bahkan hampir tak ada satu senti pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ancaman Cowo Brandal
Teen Fiction"Mulai detik ini lo jadi pacar gue." "Lo punya gue, gak ada yang bisa rebut lo dari gue." "Siapa yang ngajarin lo kasar, hmm?" "Nurut atau gue cium?" "Mulai sekarang setiap lo ngomong kasar, bibir lo gue rebut." Siapa yang menyangka jika baru s...