"Saqeela, lo gak di apa-apain sama Rassya kan?" tanya Sandrina.
Sandrina langsung menghampiri Saqeela saat Saqeela baru saja memasuki area kelas. Sementara Rassya yang berada di belakang kekasihnya pun langsung mengubah posisinya untuk merangkul sang gadis.
"Gak bakal gue ngelukai cewe gue sendiri."
"Gue gak butuh jawaban lo!" sinis Sandrina.
"Gue aman kok, San."
"Tuh dengerin!" seru Rassya yang malah mendapat tatapan sinis dari gadis bule itu.
Sandrina sama sekali tidak memedulikan Rassya. Tanpa aba-aba gadis itu menarik Saqeela dari Rassya dan mengajaknya ke tempat duduk. Rassya terkejut dan ternganga heran.
"Tu cewe apa gorila? Ga ada bedanya, sama-sama nyeremi." ujar Rassya bergeleng kepala.
"Kok bisa ya, Reyza suka sama tu cewe?"
"Ya lo kenapa bisa suka sama Saqeela?" sahut Kica yang datang menghampirinya.
"Suka tanpa alasan menandakan gue cinta."
"Halah silit!" umpat Najean.
"Sirik amat lo! Jomblo gak di ajak!" seru Rassya sinis.
"Sok laku lo!" hardik Najean.
"Lah emang gue laku! Noh buktinya gue punya cewe." Najean tak merespon Rassya sama sekali. Cowo itu memilih untuk diam dan kembali ke bangkunya, tidak lupa untuk memberikan lirikan tajam pada Rassya.
•••
"Ayo." ajak Rassya setelah dia menaruh ranselnya di situ pundak.
"Kemana?" tanya Saqeela.
"Pulang sama gue."
"Bentar." balasnya yang masih sibuk merapikan alat tempur pelajaran sekolahnya.
Tak sampai lima menit, Saqeela telah selesai merapikan tasnya dan kemudian langsung di sambut rangkulan dari Rassya.
"Gue duluan!" ucap Rassya pada teman-temannya.
"Gak jadi basket?" tanya Rafian.
"Cewe gue lebih penting."
"Heleh!" seru Kica.
"Lo mau main basket?" tanya Saqeela.
"Gak jadi."
"Main aja, gue bisa pulang sendiri."
"Gak. Gue harus memastikan pacar gue selamat sampai rumah."
"Bucin banget bang..." ujar Alex terkekeh.
"Harus itu!" balas Rassya menyengir sebelum akhirnya langsung membawa Saqeela keluar kelas.
"Sandrina!" panggil Reyza saat gadis itu hendak berjalan keluar kelas. Sandrina yang merasa namanya di panggil pun sontak langsung melihat ke sumber suara.
"Pulang bareng?" tanya Reyza.
"Gak dulu, makasih." final cewe itu.
"San, tunggu!" Reyza bergegas bangun dari bangkunya untuk menyusul Sandrina.
"Kasian Reyza cuy." lirih Ale iba.
"Mau gimana lagi? Sandrinanya juga keras kepala, gak mau percaya." ucap Kica.
"Lagian tu club' kenapa bisa kebakar segala sih. Jadi kita gak punya bukti kuat kalau Reyza tuh bener-bener gak ada di lokasi malam itu." kesal Rafian berdecak.
"Deby beneran gak ada kabar lagi, ya?" tanya Ale.
"Terakhir gue denger, katanya dia pindah ke Australia." jawab Alex.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ancaman Cowo Brandal
Ficção Adolescente"Mulai detik ini lo jadi pacar gue." "Lo punya gue, gak ada yang bisa rebut lo dari gue." "Siapa yang ngajarin lo kasar, hmm?" "Nurut atau gue cium?" "Mulai sekarang setiap lo ngomong kasar, bibir lo gue rebut." Siapa yang menyangka jika baru s...