38. Time Bareng

183 12 12
                                    

"Kalian udah lama kenal?" tanya Saqeela pada Sakia dan Sera di tengah perjalanan.

Sekarang empat perempuan itu sudah berada dalam perjalanan di mobil Sera tentunya. Mereka akan menuju Mall untuk menghabiskan waktu disana dengan bermain, berbelanja dan makan. Ini adalah moment langkah, bahkan kali pertamanya bagi Saqeela bersama dengan sahabat-sahabat perempuannya.

"Udah. Dulu gue, Sera dam Sandrina kita deket bertiga. Tapi semenjak Sera putus sama Alex, kita jadi agak renggang." jelas Sakia.

"Iya, karena Sera ngehindar banget dari kita." ujar Sandrina melirik sekilas Sera yang sibuk menyetir di sampingnya. Saqeela dan Sakia yang duduk di bangku belakang pun tertawa pelan.

"Heh gue gak ngehindar ya. Gue cuma gak mau ketemu Alex."

"Yeu... sama aja itu namanya ngehindar." Sandrina sedikit mendorong bahu Sera pelan.

"Eh tapi gimana ceritanya lo bisa balikan sama Alex?" tanya Sakia kepo.

Sera nampak diam dan menghela napasnya gusar.

"Itu semua terjadi karena kita berdua gamon, ahahahah...." Sera menjawab dengan suara tawa yang bahkan mampu mengundang mereka untuk ikut tertawa.

"Udah lah payah kalau bersangkutan sama gamon mah..." ujar Sandrina.

"Iya, karena lo sama Reyza juga gamon."

"Oh iya gue sampe lupa, lo berdua the real balikan sama mantan ya?" kekeh Saqeela.

•••

"Ih ini bagus guys!"

Sandrina menarik tangan ketiga sahabatnya untuk ikut berdiri di depan jejeran jaket cropped Zara. Yapss, saat ini mereka telah sampai di Mall dan tentunya langsung tertuju pada toko Zara.

"Eh iya. Couple ayo!" ucap Sera.

"Warna apa?" tanya Saqeela.

"Putih aja, bagus."

"Berempat putih?" tanya Sakia yang di angguki oleh Sandrina dan Sera.

"Yaudah, ambil deh!"

Dengan begitu sangat antusias Sandrina mengambil empat buah jaket cropped Zara itu dan dibawanya menuju kasir untuk melakukan pembayaran.

Beberapa menit kemudian, paper bag Zara telah berada di tangan mereka masing-masing. Sekarang mereka akan berkeliling Mall, menelusuri setiap toko yang tersedia disana. Mulai dari pakaian, make up dan skincare. Hingga akhirnya mereka terhenti di toko terakhir, yakni mie ramen. Mereka akan makan disana.

Berbeda dengan para cewe-cewe yang bersuka ria di dalam Mall, tentunya ada cowo-cowo yang nyatanya juga pada ngumpul di cafe langganan mereka.

"Kopi apaan ini, masih ngantuk gue." seru Ale yang merasa matanya tetap terasa berat meski telah menghabiskan segelas kopi tanpa gula.

"Gak tidur berapa tahun emang lo?" tanya Alex.

"Gak lama kali lah, cuma tujuh tahun."

"Halah sok iye lo!" cerca Najean.

"Diem ae Sya daritadi? Nape lo?" tanya Rafian.

"Saqeela ngapain ya sekarang?" gumam cowo itu.

"Astaga Rassya! Jadi daritadi lo mikirin cewe lo? Gue yakin Saqeela gak mikirin lo sih sekarang!" seru Kica.

"Saqeela baik-baik aja. Lo meragukan Sandrina, Sakia sama Sera? Mereka gak akan mutilasi cewe lo, heh!" cetus Rafian.

"Mulut lo minta di gesek pake gergaji ya, Raf." ucap Reyza.

Ancaman Cowo Brandal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang