Rassya baru saja tiba di kediaman Saqeela. Motor sport itu telah terparkir rapi di depan garasi rumah sang pacar. Baru saja hendak melangkah menuju pintu utama, Rassya dikejutkan dengan kehadiran Satria yang tiba-tiba keluar dari dalam rumah dengan wajah yang sulit diartikan.
"Akhirnya lo datang juga, Ca!" ucap Satria.
"Buset... jadi lo beneran kangen sama gue nih? sampe langsung nyamperin gue loh ini..." kekeh Rassya.
"Kangen apaan, kagak! Udah, mending lo sekarang masuk!"
Rassya mengerutkan dahinya. Satria nampak jauh lebih panik dari sebelumnya. Sebenarnya apa yang terjadi?
"Ada apa sih, bang? Bikin gue penasaran aja..." tanya Rassya.
"Saqeela..."
"Saqeela kenapa bang?" tanya Rassya lagi.
"Abis jatoh dari kamar mandi. Tuh, nangis di kamar, anaknya."
"Hah, kok bisa bang?!" kaget Rassya seketika.
"Gak tau, dia gak mau cerita ke gue. Terus bokap sama nyokap lagi keluar."
"Udah ayo masuk dulu." lanjut Satria yang langsung saja menggeret Rassya masuk ke dalam rumah dan membawa calon iparnya itu menuju kamar Saqeela.
Panik. Iya, sekarang yang Rassya rasakan dalam dirinya adalah panik. Apakah gadisnya baik-baik saja setelah terjatuh dari dalam kamar mandi?
"Tuh liat..." ucap Satria seusai membukakan pintu kamar Saqeela.
Rassya yang berada di dekat Satria pun langsung membawa pandangannya ke arah sosok gadis yang tengah meringkuk di atas kasur dengan menyembunyikan kepalanya di antara dua lutut kakinya.
Satria mengangguk pelan untuk menjawab tatapan Rassya yang seolah bertanya bolehkan ia menemui Saqeela?
Satria menghela napasnya jengah seraya melipat kedua tangannya ketika dua bola mata itu melihat Rassya mulai mendekati sang Adik.
Sementara itu Saqeela dibuat kaget ketika tangan kekar menyentuh punggung tangannya hingga membuat ia langsung mengangkat kepala. Rassya tersenyum simpul dan mulai mendaratkan bokongnya di tepian ranjang Saqeela. Tak ada yang menyangka kalau gadis itu akan menerima kehadiran Rassya bahkan melempar tubuhnya masuk ke dalam pelukan Rassya.
Tentu yang Rassya rasakan detik itu adalah kaget. Tak pernah seorang Saqeela memeluk dirinya terlebih dahulu jika tidak di rayu dan paksa. Sedangkan Satria yang juga melihat itu mendelikkan matanya dan bergeleng kepala.
"Manjanya keluar deh..." gumam Satria. Dia sangat hafal sosok adik kecilnya yang suka manja ketika sedang sakit.
Rassya menerima baik pelukan dari kekasihnya itu. Justru dia tersenyum bahagia dan mengusap-usap punggung serta rambut gadisnya penuh kasih sayang.
"Kata bang Satria, kamu jatoh?"
"Kok bisa sih?" lanjut Rassya bertanya.
"Rassya maafin gue..."
Bukannya menjawab pertanyaan Rassya, cewe itu malah bersuara meminta maaf.
Rassya mengerutkan dahinya dan menundukkan kepalanya untuk melihat Saqeela yang menempel di dada bidangnya.
"Kenapa minta maaf?" tanyanya bingung.
"Gue sama sekali gak inget tentang lo." jawab Saqeela.
"Maksudnya?"
"Gue gak jatoh di kamar mandi. Tadi waktu gue selesai cuci muka, tiba-tiba kepala gue pusing. Memori memori itu mulai muncul lagi, yang kayaknya menuju ke seseorang. Tapi gue gak tau jelas seseorang itu siapa, sampe akhirnya gue gak tahan buat nahan sakit kepala gue, gue jatuhi badan gue ke bawah terus neriaki nama bang Satria..." Saqeela menjelaskan dengan tubuh yang perlahan menjauh as melepas dari pelukan Rassya.
![](https://img.wattpad.com/cover/360834636-288-k952777.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ancaman Cowo Brandal
Teen Fiction"Mulai detik ini lo jadi pacar gue." "Lo punya gue, gak ada yang bisa rebut lo dari gue." "Siapa yang ngajarin lo kasar, hmm?" "Nurut atau gue cium?" "Mulai sekarang setiap lo ngomong kasar, bibir lo gue rebut." Siapa yang menyangka jika baru s...