chptr 2

102 8 23
                                    

Mension di kediaman keluarga danny, terlihat ayahnya yang sedang sarapan pagi sendirian, danny yang baru turun dari lantai dua nya, melewatkan sarapannya begitu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mension di kediaman keluarga danny, terlihat ayahnya yang sedang sarapan pagi sendirian, danny yang baru turun dari lantai dua nya, melewatkan sarapannya begitu saja.

Ayahnya danny yang bernama Dhanurendra, menatap anaknya dalam dalam dan menghela nafasnya. Apakah sejak kejadian ibunya meninggal danny masih menghukum dirinya seperti ini, ia pun tidak menampik memang benar ini adalah kesalahannya.

"Danny, apakah kau selalu melewatkan sarapan pagi seperti ini jika tidak ada ayah?hhmm"seru dhanu

Langkah danny seketika terhenti saat mendengar ayahnya bertanya padanya. Tatapan danny sungguh tidak bersahabat dirinya masih belum bisa memaafkan kelakuan sang ayah sehingga membuat dirinya harus membenci luna juga..

"Nope, saya hanya tidak sudi jika harus sarapan satu meja sama orang seperti anda ini"sahut danny yang tanpa menoleh, setelah mengatakan itu danny melanjutkan kembali kaki nya,

"Apa kau masih belum memaafkan ayahmu ini huh"cerca sang ayah dengan nada yang menekan. Danny kembali terdiam lalu terkekeh sinis

"saya rasa itulah hukuman yang pantas untuk anda, bahkan ini belum seberapa sama rasa sakit yang mama rasakan!!"final danny, tak ingin berlama lama, danny dengan cepat melangkahkan kakinya keluar dan menaiki motor sport nya

"Danny, jangan pergi dulu, ayah belum selesai bicara"panggil dhanu tapi sepertinya ia kalah cepat karna terdengar gerungan motor danny yang terdengar nyaring dari luar.

Mood pagi nya ini sangat membuatnya berantakan, ia melajukan gas motornya dengan kecepatan tinggi melaju membelah jalanan.

"Aaarrgghhh sial"danny mengerang dibalik helm nya

"Sebaiknya gue harus segera menemukan identitas si wanita itu"ucapnya dalam hati.

Meski dalam keadaan kesal danny sama sekali tidak akan melibatkan orang lain dalam permasalahannya sendiri.

Motor danny berhenti di kediaman sang kekasih yaitu renata, ia pun masuk dan saat akan mengetuk pintu milik renata terdengar dari luar suara teriakan seperti orang yang sedang bertengkar hebat.

"Mau kemana kamu? Apa Kamu akan pergi menemui laki laki itu lagi huh, dasar wanita j*l*ng"

"Mau kemanapun itu urusan aku mas, kamu bilang aku j*l*ng hu, apa bedanya dengan kamu mas yang terlalu egois, memikirkan dirimu sendiri"

"Egois kamu bilang hah? Aku kerja ini semua demi kamu demi anak kita juga.. Kamu sendiri istri gak tau diri, tukang selingkuh hah"

Prangg !!

"Aaarrrrhhh, jangan munafik ya mas kamu sendiri juga sama seperti ku, dan Aku juga tau mas, kamu selalu berbohong dan asik sama teman teman wanitamu iyakan"

"Diiiaaammmmm!"

Tak banyak yang danny dengarkan karna setelah itu renata muncul dibalik pintu itu, dengan wajah yang sedikit sembab akibat menangis, tapi masih bisa ia tutupi dengan riasan sedikit di wajah, ia pun tersenyum saat mengetahui danny sudah menunggunya di depan lantas ia menggandemg cepat dan pergi dari sana

Can't you see me? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang