bagaimana rasanya di jauhi oleh orang yang dulu sangat kamu cintai, kini menjadi musuh terburuk bagimu, itulah yang di rasakan oleh gadis cantik yang bernama LUNA parasnya yang cantik dan murah senyum tidak mampu menghilangkan rasa kebencian didalam...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selama pelajaran berlangsung sorot mata danny benar benar hanya fokus kepada luna, luna merasa jika ia sedang di perhatikan, ia menyadari hal itu karna terlihat dari ujung matanya. Luna menghela nafasnya dan mencoba untuk tidak menghiraukannya..
Saat memandang luna, sekilas memori memori disaat bersama luna itu terputar kembali di otaknya..
Flashback on..
Hari hari mereka selalu bersama, itu sungguh indah bila berdua bersama orang yang terkasih..
Luna kesana kemari mencari tempat sembunyi ia berencana akan mengkagetkan danny di saat masuk ke kelas nanti
Danny yang sedang berjalan menuju kelasnya pun masuk kedalam, seketika Luna mengejutkannya, "aaaakamchagii,- sedang apa kamu hhhmm" Kekehnya, Luna pun tersenyum manis padanya
"Tidak, aku hanya ingin mengerjaimu saja tapi sayangnya kau tidak terkejut huh"Jengkel Luna, Danny hanya terkekeh dengan segala tingkah Luna iapun mengusap pucuk kepala Luna
"Maaf deh, lain kali aku akan terkejut hehe"
Luna mendelik, "hey mana bisa begitu, itu namanya di sengaja Danny"sahutnya sembari mencubit pelan perut danny
"Awwwaww iya sayang maaf"
"Ih apaan si, nanti di denger orang malu tau"seru luna terkekeh "Oh begitu kah? YAUDAH SAYANG AKU MINTA MAAF YA"balas danny dengan suara lantangnya membuat luna kelimpungan malu menyembunyikan wajahnya yang sudah merah dan berlalu pergi
Luna yang pergi dari sana membalikan tubuhnya dan menjulurkan lidahnya mengejek Danny, Danny hanya menatapnya tanpa berniat mengejar. Dasar gadis nakal, pikirnya.
Flashback off.
"Danny,- kamu dengar saya tidak huh?"ujar guru tersebut menatap datar Danny
"Hah? Oh yaa bu,-"
"Kamu satu kelompok dengan pamela hans william dan luna, paham? Sekarang cepat gabung dengan kelompokmu"titah guru biologi tersebut, Danny pun mau gak mau harus segera ikut bersama kelompok Luna
Renata yang tidak suka jika ia harus terpisah kelompok dengan kekasihnya lantas mengajukan diri untuk menolak "buk, Danny kelompok sama saya saja biar steffi pindah ke kelompok sama Luna"
Guru tersebut semakin mendatarkan wajahnya, "guru nya kamu atau saya nata? Gausah ngatur ini sudah menjadi keputusan saya"Tegasnya, membuat renata menatap sendu kekasihnya
"Gakpapa beib, gue kesana dulu ya"ujar senyum, luna pun menatapnya lirih lalu menunduk menetralkan jantungnya yang tiba tiba berdenyut sakit melihat itu
"Hey, lo gakpapa lun?"tanya willi sedikit khawatir, luna kembali duduk menegakan tubuhnya sembari tersenyum dan menggeleng pelan
Danny pun sampai di depan meja kelompok luna, ia pun menatap datar padanya suasana menjadi canggung, sampai pamela dan hans saling melirik dan berdehem agar mengembalilan suasana.