bagaimana rasanya di jauhi oleh orang yang dulu sangat kamu cintai, kini menjadi musuh terburuk bagimu, itulah yang di rasakan oleh gadis cantik yang bernama LUNA parasnya yang cantik dan murah senyum tidak mampu menghilangkan rasa kebencian didalam...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Waktu terus berputar, sore hari sudah tergantikan oleh malam, setelah sedari tadi banyak bercerita kini baik luna dan danny masih sama sama terdiam menikmati dinginnya malam.
Beberap detik kemudian danny melihat jam yang melingkar di tangannya, sudah menunjukan pukul 19.00 malam, dan ia menyadari bahwa dirinya dan luna sudah cukup lama berada disana sudah waktunya untuk pulang.
Danny melirik luna, yang sedari tadi memeluk tubuhnya sendiri akibat dia hanya memakai kaos polos saja, danny diam diam melepaskan jaket nya lalu memakaikannya pada luna, luna yang terkejut atas tindakan itu ia menoleh cepat ke arah danny.
"Pakai lah, udara malam ini sangat dingin"
Luna sedikit tersenyum sembari menunduk, "aaaa,, oh iya makasih" "Makasih juga udah mau datang disaat gue butuh lo lun"kata danny ia pun beranjak dari kursinya menatap kembali luna.
"Ayo pulang, nanti orang tua lo khawatir kalo lo belum pulang"seru danny, luna pun mengangguk kecil lalu menerima uluran tangan danny
Danny memaksa untuk mengantarkan luna pulang padahal luna sudah sempat menolak tawaran itu, karna mengingat pesan sang ayah untuk membelikannya 2 minuman gingseng.
Namun danny tetaplah danny, ia tetap ingin mengantarkan luna menemaninya juga, kali ini luna sudah tidak bisa untuk menolaknya.
"Sudah tidak ada lagi yang ingin kau beli kan?"ucap danny dibalik helm nya, luna pun mengangguk pelan, "eeeumm, obsseo"
"Lo tau disaat berdua sama lo seperti ini itu yang selalu gue rindukan sejak dulu"ucap danny, luna sedikit tersentuh ia pun tak bergeming hanya menampilkan senyuman tipis.
Danny melihat senyuman itu dari kaca spion nya, ia senang karna bisa melihat ekspresi itu setelah sekian lamanya berpisah.
Akhirnya mereka berdua pun sampai, luna segera turun dari motornya namun saat akan turun kaki nya tergelincir sehingga membuat luna kehilangan keseimbangan hampir terjatuh untung saja danny dengan sigap menariknya dengan tangannya, akibat tarikan danny terlalu kuat membuat wajah mereka berdua sangat dekat, kini luna perlahan membuka matanya dan mendapati danny sedang menatap ke arahnya,
"Hati-hati ya, jangan sampai terluka"ujar danny, deru nafasnya yang hangat menerpa wajah luna, jantung luna kali ini sangat tidak bisa dikendalikan
Tidak ingin semakin gila, luna segera menarik tubuhnya dari danny, mundur beberapa langkah dengan salah tingkahnya, "hehe, iya makasih udah nganterin aku,- eumm kalo gitu aku masuk dulu ya"gugupnya sambil tersenyum kikuk, ia segera berlari kecil masuk kedalam rumahnya.
Danny yang terdiam, menatap punggung luna yang kian menghilang dari pandangannya, lalu ia tersenyum tipis sebelum menyalakan kembali motornya untuk pulang..
Luna membuka pintu rumah nya dengan tergesa gesa, dan bersandar di pintu sambil memegang dadanya yang terlihat naik turun, sulit mengatur nafasnya akibat kejadian yang barusan terjadi, "aaiisshh tolong tenang lah jantung"ucapnya sendiri.