FOLLOW DULU SEBELUM BACA❗❗⚠️
"Mau sampai kapan lo menyimpan luka sendirian Lang? Seolah-olah lo baik-baik saja tapi nyatanya tidak." _Amaura Natalia Senja
"Lebih baik gue memendam semua nya sendirian, karena jika gue menceritakan semuanya apakah...
Sebelum baca jangan lupa pencet tombol bintang di kiri bawah ya.
Btw kalian baca cerita ini hari apa?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Berharap akan ada hari di mana gue bisa sembuh dari semua luka yang gue alami."
_Bintang Kaisar Langit_
~🪻~
Malam harinya setelah mengantarkan Aura pulang. Langit melihat mobil mamanya berada di garasi, tidak biasanya mobil mamanya di rumah. Mungkin sedang mengambil barang milik Diana untuk di bawa ke rumah sakit. Pikirnya.
Saat Langit akan ke kamarnya, dia melihat pintu kamarnya terbuka sedikit. Buru-buru Langit mengecek dan masuk ke dalam.
Langit melihat seorang perempuan sedang duduk di kasur miliknya menghadap ke arah balkon, sambil melihat sebuah album foto.
"Lo siapa? Ngapain di kamar gue?" ucap Langit kepada seseorang itu.
Perempuan itu yang mendengar bahwa ada seseorang di belakangnya langsung membalikan badannya.
Langit tidak menyangka jika perempuan yang berada di depannya adalah adiknya.
"Ana. Kamu pulang kapan? kenapa nggak kasih tau Abang?"
"Hehe..sengaja biar surprise," ucap Diana tersenyum manis kepada Langit.
Langit membalas senyum Diana. "Kamu lagi ngapain di kamar Abang hm?"
"Emang Ana nggak boleh di kamar abang?" seketika raut wajah bahagia Diana berubah menjadi cemberut.
Langit tertawa pelan. "Tentu boleh."ucap Langit yang merasa gemas dengan adiknya.
"Bang, Ana perhatikan kayanya hari ini abang bahagia banget, kenapa?"
Langit yang mendengarnya langsung merubah wajahnya menjadi datar. Mengingat semuanya membuat Langit merasa tidak karuan.
"Enggak ada apa-apa," jawab Langit.
"Yang bener, Bang?" ucap Diana yang terus saja menggoda Langit supaya mau mengakuinya.
"Iya, udah sana keluar, abang mau bersih-bersih setelah itu shalat."
"Iya, iya ini mau keluar," ucap Diana meninggalkan kamar Langit.