FOLLOW DULU SEBELUM BACA❗❗⚠️
"Mau sampai kapan lo menyimpan luka sendirian Lang? Seolah-olah lo baik-baik saja tapi nyatanya tidak." _Amaura Natalia Senja
"Lebih baik gue memendam semua nya sendirian, karena jika gue menceritakan semuanya apakah...
Sebelum baca jangan lupa follow bagi yg blm follow aku ya biar tidak ketinggalan up dari Nana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
"Melihat orang yang kita sayang bahagia, membuatku juga merasakan bahagia."
_Diana Amira Feronika_
•••
"Akhirnya setelah sekian lama, seseorang yang berhati dingin layaknya es, perlahan bisa meleleh setelah menemukan orang yang tepat."
_Reynan Agara Putra_
~🪻~
"Lo mau berangkat bareng gue enggak, Ra?" tanya Langit sekedar basa-basi kepada Aura.
"Emang enggak ngerepotin lo, Isar?"
Cowok itu tertawa pelan. "Enggak kok, udah ayo buruan, nanti telat." Langit langsung keluar menuju garasi di ikuti oleh Aura dari belakang.
Pagi ini, udara sedikit masih dingin. Matahari yang biasanya sudah memancarkan sinar cahayanya, sekarang belum sepenuhnya muncul. Jam sudah menunjukkan pukul 06.30 WIB, Udara yang begitu segar dan dingin karena efek semalam yang hujan begitu deras.
Embun di pagi hari yang sangat segar membuat siapa saja merasa kenyamanan. Udara di pagi hari masih segar karena belum ada polusi. Bau tanah yang muncul saat sesudah hujan masih sangat terasa.
Dingin nya pagi hari membuat seorang Langit berubah pikiran, awalnya dia akan berangkat menggunakan motor, tapi setelah merasakan pagi ini sangat dingin. Langit juga akan berangkat bersama Aura, kasihan jika harus menggunakan motor.
Langit menatap Aura dan berkata. "Ra, lo jangan sedih lagi ya mulai sekarang."
Aura sedikit tersenyum dan menepuk pundak Langit. "Lo tenang aja, gue sekarang udah baik-baik aja kok. Lagian gue sekarang punya lo yang akan selalu ada buat gua 'kan?"
Tangan Langit beralih menurunkan tangan Aura dari pundaknya, dan menggenggam tangan Aura, mengusap-usap dengan lembut. "Iya, lo sekarang punya gue yang akan selalu ada di saat lo butuh gue."
Langit membenarkan anak rambut Aura yang sedikit berantakan. "Lo kaya anak kecil, rapih in rambut aja nggak bisa. Nah kalo gini 'kan jadi cantik." Langit menyelipkan rambut Aura ke belakang telinga, sehingga rambutnya menjadi rapih.