FOLLOW DULU SEBELUM BACA❗❗⚠️
"Mau sampai kapan lo menyimpan luka sendirian Lang? Seolah-olah lo baik-baik saja tapi nyatanya tidak." _Amaura Natalia Senja
"Lebih baik gue memendam semua nya sendirian, karena jika gue menceritakan semuanya apakah...
Halo semuanya para readers Langit! bagaimana kabar kalian?
Sebelum kalian baca jangan lupa vote dulu ya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
"Kapan gue bisa merasakan hangatnya pelukan seorang ibu lagi?"
_Bintang Kaisar Langit_
•••
Matahari perlahan terbenam dari arah barat, dan sekarang berganti dengan bulan yang muncul. Menandakan gelapnya malam telah tiba.
Sekitar dua jam yang lalu, terdapat seorang anak yang berdiam diri di kamarnya dengan menatap berbagai jenis obat yang ada di meja belajarnya.
"Sebenarnya apa yang terjadi sama diri gue sendiri?" lirih Langit pelan. Ia sedari tadi hanya berdiam diri dan sekilas bayangan selalu muncul di pikiran nya.
Lagi dan lagi, bayangan itu terus saja muncul. Bayang-bayang menakutkan itu terus saja menghantui nya.
Di saat Langit akan melakukan hal gilanya yaitu dengan menyayat pergelangan tangannya, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar nya.
Tok...tok...tok
"Bang, Ana boleh masuk?" ucap Diana dari balik pintu.
Langit yang mendengar itu langsung merapihkan dan menyembunyikan di laci semua obat-obatan, dan juga cutter yang tadi sempat dia pegang.
"Masuk aja dek, pintunya nggak di kunci," ucap Langit dengan sedikit berteriak.
Diana masuk dengan senyum yang merekah dari wajahnya. Perlahan Diana mendekati Langit yang sedang duduk depan meja belajarnya.
"Ana ganggu ya, Bang?"
Langit pun tersenyum ke arah Diana dan membalikkan badannya supaya berhadapan dengan Diana.
"Nggak kok, ada apa cantiknya Abang? tumben ke sini. Ana kenapa hm, sini cerita sama Abang."
Langit beralih duduk di kasurnya dan menyuruh Diana untuk duduk di sampingnya.
"Ana nggak kenapa-kenapa kok, bang." jawab nya.
Pukul sembilan malam, di saat keduanya sedang asik mengobrol, terdengar dari luar suara mobil mamahnya. Diana dan Langit yang mendengar langsung bergegas untuk turun.