LANGIT || 17

87 6 1
                                    

Hai semuanya, gimana kabar kalian?

Semoga baik ya

Oh, ya, Nana cuma mau mengingatkan sebelum baca jangan lupa vote. Makasih

 Makasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•••

"Kebahagiaan itu tidak harus dengan uang ataupun yang lainnya, mungkin hal yang bisa membuat aku bahagia cukup dengan membaca novel. Itu saja sudah bisa membuat ku bahagia. Sederhana bukan? Walaupun itu semua hanya tulisan yang di buat oleh penulis. Tapi mungkin seorang penulis itu membuat nya penuh keadaan sedih, dia tidak mau membuat pembacanya merasakan kesedihan, makanya dia membuat cerita yang bisa membuat para pembaca bahagia."

"Para penulis di luaran sana sangatlah hebat, mereka bisa membuat karya yang bisa membuat para pembaca bisa bahagia maupun sedih. "

_Maira Arcia Briani_

•••





~🪻~

Segerombolan anak mulai memasuki area SMA PUTRA BANGSA dan menggemparkan semua warga sekolah. Siapa lagi jika bukan Langit dan teman-temannya.

Pagi yang sangat cerah dengan sinar matahari yang menyinari bumi. Betapa indahnya sinar yang di pancarkan, membuat semua orang merasa silau dengan cahayanya.

Sepanjang mereka bejalan di koridor, banyak sekali yang memuji mereka. Tapi itu semua sudah biasa di SPB (SMA PUTRA BANGSA).

"Langit mau nggak jadi pacar gue?"

"Reynan tutor jadi idaman kamu dong."

"Arfa lo ganteng banget sumpah. Mau nggak jadi cowok gue, Ar?"

"Halo guys, apa kabar?" ucap Arfa kepada para fansnya.

"Aaaa...seneng banget gue di sapa Arfa." teriak salah satu fans Arfa.

"Kita baik kok Ar, bahkan sangat baik setelah lihat Lo."

Sementara Langit merasa bodoh amat dengan mereka semua yang memuji nya.

Aura, Arcia, dan Diana hanya bisa menggelengkan kepalanya. Padahal masih pagi tetapi sudah bertingkah saja.

Langit segera mempercepat langkahnya supaya segera sampai di kelas. Aura dan yang lainnya juga.
Reynan menarik dasi Arfa, membuat Arfa kesulitan dalam bernafas.

"Reynan bang5at!! Sakit woy leher gue." teriak Arfa yang merasa kesakitan.

"Cantik babang Arfa ke kelas dulu oke."

"Najis banget sumpah. Bisa 'kan nggak usah caper? Ayo buruan." Reynan terpaksa harus menarik dasi Arfa yang membuat Arfa teriak-teriak tidak jelas, membuat seluruh pasang mata memperhatikan nya.

Luka Langit dan AuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang