Halo semua nya. gimana kabar kalian? semoga selalu baik ya.
Maaf ya udah dua minggu lebih Nana nggak up🙏🏻soalnya lagi banyak kesibukkan dan baru aja selesai ujian. Nana harap kalian masih setia menunggu Langit up.
Sebelum baca boleh vote dan komen nya ya.
Enjoi semuanya buat baca ya! Semoga kalian suka sama ceritanya😊❤️
•
•
•"Hal yang paling gue takuti adalah kematian gue sendiri. Gue takut kalah oleh penyakit sialan ini dan mengakibatkan gue harus pergi untuk selama-lamanya. Takut di saat kepergian gue yang tiba-tiba dan gue belum bisa membahagiakan nyokap dan adik gue."
_Bintang Kaisar Langit_
•
•
•~🪻~
Malam harinya, Langit pulang dalam keadaan bajunya basah. Dimana tadi Aura memaksa Langit hujan-hujanan.
Keadaan Langit sangatlah kacau, rambut yang berantakan dan baju yang sangat kotor. Jika saja Aura tidak memaksanya untuk bermain hujan, dirinya tidak akan seperti ini.
"Jam berapa sekarang? Sekolah mana jam segini baru pulang!" suara itu sangat tidak asing di telinga Langit.
Terdapat Laras yang sedang duduk di sofa ruang tengah. Menatap Langit dengan tatapan tajam.
"Jam berapa sekarang, Langit!" teriak Laras yang berjalan ke arah Langit yang terdiam di dekat tangga.
Bagaimana Laras tidak marah dengan langit, sekarang saja sudah pukul sembilan malam, dan Langit baru pulang.
"Maaf, Mah." lirih Langit yang menundukkan kepalanya.
Laras semakin marah karena langit hanya menjawab seperti itu.
"Sekolah mana yang sampai larut malam seperti ini! Alasan kamu banyak sekali, Langit!" Laras sedikit menaikkan nada bicaranya.
Supaya Diana tidak mendengar pembicaraan mereka, Laras membawa Langit menuju kamarnya.
Laras menarik tangan Langit begitu kencang, sehingga Langit yang belum siap terjatuh di tangga, dan mengakibatkan tangan dan kakinya berdarah.
"Mah, tangan Langit sakit." lirih Langit yang merasakan kesakitan di tangannya yang memerah akibat tarikan dari Laras.
🎍🎍🎍
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Langit dan Aura
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA❗❗⚠️ "Mau sampai kapan lo menyimpan luka sendirian Lang? Seolah-olah lo baik-baik saja tapi nyatanya tidak." _Amaura Natalia Senja "Lebih baik gue memendam semua nya sendirian, karena jika gue menceritakan semuanya apakah...