AL : 17

383 30 48
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

~~~~

~~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~~

Athalla memilih untuk duduk sejenak diatas tempat tidurnya, membuka sebuah kotak yang berisi kenangannya bersama sahabat masa kecilnya itu.

Sebuah foto ia angkat dengan senyuman terpancar di wajahnya, satu kata terucap dari bibirnya cantik.

Athalla berangan-angan, "Andai, dia mengenaliku mungkin kita bisa saling berkomunikasi tanpa merasa canggung."

Setelah melihat semua isi didalamnya Athalla memilih menyimpan kembali dengan hati-hati, karena ia yakin suatu saat Laura akan melihat semua kenang-kenangan ini.

Benar, gadis yang menjadi sahabat masa kecilnya adalah Laura. Mereka berdua terpisah karena ada tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh Kyai Umar, yaitu pesantren Al Farizi.

Suara ketukan pintu terdengar dari luar kamarnya, yang tak lain adalah Nyai Trisha, "Nak, Athalla. Umma boleh masuk ngga?"

"Iyah Umma, boleh langsung masuk aja," sahut Athalla dari dalam kamarnya.

Nyai Trisha berjalan menghampiri Athalla yang duduk di ranjangnya sambil membereskan sebuah kotak, membuat umma nya itu penasaran,

"Kotak apa itu, Nak?" tanya Nyai Trisha.

"Kotak berharga yang bertahun-tahun Athalla simpan dan jaga, Umma pasti paham maksud Athalla," Athalla meresponnya sambil tersenyum memandangi kotak tersebut.

Nyai Trisha menebak yang di maksud oleh putranya itu dengan sedikit menggodanya, "Umma mau nebak nih, itu pasti kenang-kenangan kamu sama Laura, kan?"

Athalla memandang wajah umma nya dengan senyuman, Nyai Trisha mengusap kepala Athalla dengan lembut dan memberikan sedikit nasehat untuk putranya itu.

"Nak, kamu boleh mengagumi seseorang, kamu juga boleh mencintai seseorang. Tapi satu hal yang harus kamu ingat, kamu dan dia belum ada ikatan pernikahan ngga baik kalo kamu terlalu dalam menaruh perasaan ke dia, Umma tidak melarang, Umma hanya mengingatkan kamu, Umma harap kamu mengerti yah, Nak."

"Iyah Umma maafin Athalla, tidak seharusnya Athalla bersikap seperti ini. Mulai sekarang Athalla janji sama Umma tidak akan menaruh perasaan yang berlebihan ke Laura sebelum kami benar-benar di takdirkan bersama dalam ikatan pernikahan."

"Iyah, Nak. Umma melakukan ini demi kebaikan kamu, Umma tau kamu dan dia sudah lama berteman, Umma juga tau perasaan kamu ke dia seperti apa, itu sebabnya kami merencanakan perjodohan ini. Namun, Athalla pasti paham kan dalam islam tidak baik menaruh perasaan yang berlebih ke lawan jenis sebelum ada ikatan pernikahan,"

ATHALLAURA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang