بسم الله الرحمن الرحيم
••••
HAPPY READING••••
Sebelum menuju ke rumah, Adnan mengajak Laura untuk membeli es krim dan memakan nya di pinggir pantai sambil menatap ombak."Es krim coklat buat kamu!!" Adnan memberikan satu buah es krim coklat favorit adiknya.
Laura tersenyum dan menerima es krim pemberian abang nya itu, "Makasih, Bang."
Setelah membeli es krim Adnan menarik pergelangan tangan Laura untuk ia ajak duduk di pinggir pantai sambil memakan es krim yang mereka beli. Mereka berdua menikmatinya, senyum manis terpancar dari wajah Laura yang menatap wajah Adnan, seraya mengucapkan terimakasih.
Adnan menyadari apa yang dilakukan Laura ia pun tersenyum dan tangan kiri nya mengusap lembut kepala Laura, "Iya sama-sama." ucap Adnan.
Mungkin cara ini tidak bisa membuat Laura melupakan kejadian itu, tapi setidaknya bisa buat Laura tersenyum, "Apapun akan Abang lakuin demi kamu, Ra. Hati Abang sakit ngeliat kamu sedih begini." lirihnya dalam hati.
Setelah merasa puas di pantai, mereka pun memilih untuk pulang ke rumah, karena sepertinya Laura butuh istirahat.
Di perjalanan menuju ke rumah, Laura tertidur di pundak Adnan, membuat Adnan mengendarai motor nya dengan kecepatan sedang. Laura semakin terlelap melihat cuaca siang ini yang tidak panas.
Tak lama dari perjalanan itu kini Adnan dan Laura sudah tiba di rumah mereka, motor Adnan memasuki garasi rumah milik keluarga Nalendra. Sebelum memasuki rumah tak lupa mengetuk pintu dan mengucap salam, kali ini yang membuka kan pintu adalah Aisyah."Waalaikumussalam, loh, Laura?"
Laura tersenyum, tak lupa mereka menjabat tangan Aisyah sebelum memasuki rumah. "Ayo masuk, Nak."
Setelah tau Laura pulang ke rumah, Aisyah memanggil suami nya yang sedang bekerja di ruang kerja nya, "Pa, Laura ada disini, dari tatapan Laura seperti sedang ada masalah."
"Iya, Ma. habis ini Papa nyusul." jawab Rafan.
****
Adnan membawa Laura untuk pulang ke rumah dan menceritakan semua kejadian yang di alami Laura di pesantren.
Dengan raut wajah yang sedih, air mata yang menetes membasahi pipi Laura, "Laura mau keluar dari pesantren itu Pa, Ma!!"
"Semuanya masih bisa di bicarakan dengan baik-baik, Ra." ucap Rafan meyakinkan Laura.
Setelah berhasil menenangkan Laura, Rafan meminta Laura menjelaskan permasalahan yang sedang terjadi, "Sekarang apa yang bikin kamu pengen keluar dari pesantren itu?"
"Jadi, tadi Laura di fitnah dorong salah satu Ustadzah yang sedang jalan, padahal Laura ngga sengaja nabrak dia, Laura mau nolongin tapi entah kenapa ustadzah itu malah buat drama seolah-olah Laura yang paling salah disini, Ustadzah itu malah teriak. Dan saat itu juga ada Gus Athalla dan rekan nya yang sedang mengobrol. Lalu Gus Athalla sama rekan nya datang pas denger teriak kan Ustadzah itu dan marahin Laura, padahal Laura udah minta maaf ke Ustadzah nya, tapi tetep aja di salahkan. Laura menjelaskan semuanya kepada keluarga nya."
Setelah mendengar penjelasan dari Laura mereka memutuskan mengantarkan Laura ke pesantren, untuk menyelesaikan masalah ini, tanpa harus Laura keluar dari pesantren.

KAMU SEDANG MEMBACA
ATHALLAURA [ON GOING]
RomanceI{•------» ATHALLAURA «------•}I| ๑ ๑ ๑ ๑ Menikah dengan pilihan sendiri atau dijodohkan? Seorang gadis penyuka dunia malam, penyuka balapan, dan sangat tidak menyukai pakaian tertutup, seketika berubah 180° menjadi berbanding terbalik, kok bisa? Di...