بسم الله الرحمن الرحيم
*****
HAPPY READING
*****
Mendengar jawaban yang akan di berikan oleh Laura, Athalla hanya bisa pasrah dan menerima semua keputusan yang akan Laura putuskan.
"Sebelumnya Laura hanya ingin bilang keputusan apapun yang Laura berikan semoga kalian semua bisa menerima nyaa dan tidak akan memutuskan tali silahturahmi satu sama lain. Dengan penuh keyakinan dan ridho dari kedua orang tua Laura. Laura memutuskan untuk tidak menolak perjodohan ini,"
Jawaban yang di berikan oleh Laura membuat semua orang yang berada di sana tersenyum bahagia, terutama Athalla.
"Alhamdulillah." ucap semua orang yang berada di ndalem.
Setelah membicarakan semua hal yang berhubungan dengan pernikahan ini, keluarga Rafan memilih untuk pulang ke rumah nya. Namun, Kyai umar mencegahnya dan menyuruh mereka semua untuk menginap saja di pesantren, karena besok mereka semua akan pergi bersama menyiapkan banyak hal tentang pernikahan anak-anak mereka.
"Kalian sekeluarga menginap saja disini, sudah malam juga. Apalagi besok kita sibuk mempersiapkan ini semua, kasian jika kalian capek pulang-pergi dari pesantren ke rumah kalian," Kyai Umar berucap meyakinkan temannya itu agar menginap saja di pesantren.
Rafan sempat menolak, karena takut justru membuat keluarga Kyai Umar menjadi terbebani sebab ada keluarga nya, "Tidak perlu, Mar. Aku dan keluarga ku pulang saja, lagian belum terlalu larut malam juga kan,"
"Kalian gaperlu sungkan sekarang kita sudah menjadi keluarga, apa yang perlu kalian pikirkan lagi, menginap saja disini hanya untuk malam ini saja, aku masih ingin mengobrol banyak denganmu," Kyai umar masih berusaha meyakinkan Rafan.
Rafan beralih memandangi istri nya dan Aisyah pun mengangguk merasa tidak enak jika harus menolaknya, "Untuk malam ini kita menginap saja, Mas."
"Baiklah,"
****
Malam hari ini suasana di pesantren nampaknya dingin sebab cuaca. Setelah melaksanakan sholat isya Rafan mengajak Adnan dan Farras untuk berkeliling pesantren sambil mengobrol bersama, Farras memberitahukan beberapa tempat istimewa di pesantren kepada Rafan.
Di tengah mereka berjalan bertemu lah dengan Laura yang juga sedang melintas di sana sepertinya dia butuh udara segar dan sedikit merenungkan suatu hal, "Assalamualaikum semuanya," sapa Laura pada mereka.
"Waalaikumussalam, Ra, " jawab mereka.
"Kamu sedang apa disini, bukannya di kamar sama teman-teman kamu?" tanya Rafan.
"Umm- Laura boleh ngobrol sebentar sama Papa ngga?"
"Tentu, kalian berdua duluan aja,"
Mereka berdua mengangguk, sebelum pergi Adnan tak lupa mengusap kepala adiknya yang terbalut hijab.
Kini Laura mengajak Rafan untuk duduk di dekat ndalem Laura menjelaskan semua tentang kegelisahannya pada Rafan, "Pa, keputusan yang Laura pilih sekarang sudah benar kan, Pa?
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHALLAURA [ON GOING]
RomanceI{•------» ATHALLAURA «------•}I| ๑ ๑ ๑ ๑ Menikah dengan pilihan sendiri atau dijodohkan? Seorang gadis penyuka dunia malam, penyuka balapan, dan sangat tidak menyukai pakaian tertutup, seketika berubah 180° menjadi berbanding terbalik, kok bisa? Di...