AL : 23

94 8 6
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

****

Happy reading

****

Suasana pagi di pesantren nampaknya sangat ramai, sejak kemarin persiapan demi persiapan sudah mereka persiapkan untuk pelaksanaan pernikahan putra Kyai umar, Athalla.

Kyai Umar meminta bantuan kepada para rekan-rekan guru di pesantren untuk membantu nya mempersiapkan pernikahan putra nya itu.

Tak lupa Agnia yang merasa bahagia dan yang paling bersemangat untuk pernikahan abang nya itu, sebelum nya Agnia juga sudah memberitahukan perjodohan Athalla dengan Laura pad ketiga sahabat nya, respon mereka awal nya terkejut. Namun, tak memutus kemungkinan ketiga sahabat nya itu tak bahagia atas pernikahan Laura.

Di sisi lain Ustadzah Hera penasaran siapakah wanita yang akan menikah dengan Athalla, sebab yang Athalla beritahu hanya lah teman-teman nya saja, Athalla meminta kepada teman nya itu untuk merahasiakan siapa calon istri nya. Ustadz Nafil dan Ustadz Zahid juga sangat bersemangat untuk membantu persiapan pernikahan Athalla, mereka berdua lah yang Athalla beritahu siapa calon istri nya.

Di dalam kamar nya Athalla tengah bersiap-siap sambil di temani Kyai Umar dan Nyai Trisha. Memakai jas pilihan Kyai Umar yang senada dengan gaun Laura.

"Anak Umma terlihat tampan," ucap Nyai Trisha menggoda putranya.

"Anak siapa dulu?" sahut Kyai Umar.

"Liat tuh, La. Abi kamu gamau kalah" sindir Nyai Trisha pada Kyai Umar.

Seperti biasa Athalla yang melerai perdebatan mereka, "Sudah-sudah, hari ini kan hari bahagianya Athalla Tidak ada perdebatan untuk hari ini,"

"Hahahah, liat tuh Um, anak kita sampai bosan mendengar perdebata kita,"

"Iya, tapi untuk hari ini kita harus bahagia karena sebentar lagi anak kita akan menikah dengan pujaan hati nya," Nyai Trisha terus menggoda Athalla.

"Nak, Abi sama Umma cuman ingin berpesan kepada kamu, jangan pernah kamu menyakiti hati Laura, karena mau dengan cara apapun kamu meminta maaf rasa sakit hati itu tidak akan hilang, Nak. Dan jika pikiran kamu sedang kacau alangkah baiknya kamu diam saja daripada kata-kata kamu itu membuat Laura sakit hati." Kyai Umar memberikan sedikit nasehatnya untuk Athalla.

Nyai Trisha melanjutkan nasehat Kyai Umar, "Perempuan itu hendak nya di muliakan, Nak. Tidak sepatutnya kaum pria menyakiti hati perempuan, apalagi sampai membuatnya menangis, kecewa nya perempuan itu tidak ada obat nya. Tapi Umma yakin kamu akan memuliakan istrimu nanti seperti kamu memuliakan Umma dan Adik kamu,"

"Baik Umma, Athalla berjanji pada kalian untuk selalu memuliakan istri Athalla seperti hal nya Athalla memuliakan Umma dan Agnia. Umma dan Abi jangan khawatir ya Athalla tidak akan pernah menyakiti hati Laura atau membuatnya kecewa. Justru Athalla akan terus membahagiakannya dan hanya akan ada air mata kebahagiaan di rumah tangga kita." jawab Athalla penuh keyakinan.

"Abi dan Umma pegang janji kamu, kita percaya kamu tidak akan mengingkari janji iti," Kyai Umar kembali berucap.

Setelah mendapatkan nasehat dari kedua orang tuanya Athalla kembali bersiap, merapikan jas nya sambil menghadap ke cermin.

Kyai Umar dan Nyai Trisha hanya tersenyum melihat putranya yang terihat tampan, raut wajah nya nampak tegang.

"Abi, Umma. penampilan Athalla bagaimana?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ATHALLAURA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang