AL : 13

377 32 11
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

~~~

"Bahkan langit sendiri menurunkan hujan agar pelangi menjadi pewarna nya, begitu juga dengan ku senyuman mu mampu menciptakan pelangi di hati yang telah lama menanti."

~Muhammad Athalla Abbiyya Al-Farizi~

••

••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••

Perasaan Laura semakin panik tak karuan bukan karena gagal kabur dari pesantren, Namun karena takut dihukum kembali, dengan penuh keraguan ia membalikkan badan bukan wajah amarah Athalla yang Laura lihat melainkan wajah Ustadz Nafil yang tidak tampak marah.

"Berhenti disana!" Ustadz Nafil berucap dengan sedikit berteriak, ia berjalan menghampiri Laura yang berada didepan pagar pesantren.

Ustadz Nafil tiba di hadapan Laura dengan raut wajah biasa saja, Laura yang berada di hadapannya hanya diam melamun menatap sosok dihadapannya, jantung Laura berdetak kencang dan senyum yang terbit dibibir nya,

"Kiw kiw hai Ustadz ganteng, spill namanya dong, tak kenal maka tak sayang," dengan rasa percaya dirinya Laura mengajak Ustadz Nafil berkenalan.

"Harusnya salam bukan hai, Waalaikumsalam, saya Ustadz Nafil," Ustadz Nafil menjawab.

Laura menggaruk pelipisnya sendiri terkekeh canggung, "Hehe, sorry."

Ustadz Nafil kembali bertanya pada Laura, "Kamu santriwati baru disini?"

Sebelum Laura menjawab dari kejauhan Agnia berlari menghampiri Laura yang sedang mengobrol dengan Ustadz Nafil, "Untung kamu disini Ra, udah ditungguin Umma di masjid bentar lagi mau adzan."

Terlalu asik berbicara dengan Laura hingga Agnia tidak menyadari jika ada Ustadz Nafil di sampingnya,

"Ekhem,"

Agnia yang menyadari tak lupa menyapa, "Eh ada Ustadz Nafil, Assalamu'alaikum. Maaf Agnia gatau kalo ada Ustadz disini," Agnia berkata sambil tersenyum menampakkan senyum manisnya.

"Waalaikumsalam, Ning," Ustadz Nafil menjawab dengan senyumnya, senyum yang mampu membuat Laura salah tingkah.

"Oh yah Ning, kalo saya boleh tau dia siapa?" tanya Ustadz Nafil bingung.

"Dia Laura, tamu spesial Abi dan Umma." Agnia menjawab sambil merangkul pundak Laura.

"Pantes saya ngga pernah liat dia, oh yah Ning, jagain temannya dia hampir saja kabur. Untung saja saya datang tepat waktu," Ustadz Nafil menggoda Laura sambil tersenyum.

ATHALLAURA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang