ʕ• chap1 •ʔ

226 14 0
                                    

𓃬𓃬motocy'crush𓃬𓃬

°°


Dulu Naya pernah meledek orang-orang yang memiliki crush. Menurutnya itu terlalu lebay dan alay. Toh jikalau suka kenapa tidak mengungkapkan secara langsung alih-alih berlindung dibalik kata crush?

Memang terlalu benci itu tak akan mendatang hal baik. Benci yang berlebihan pada sesuatu hal justru membuat kita akan sangat menyukai sesuatu itu.

Naya pernah mengalami hal itu, namun bodohnya ia tetap melakukannya lagi.

Waktu itu Naya masih duduk di bangku SMA. Ia menyukai boyband dari negeri ginseng yang bernama EXO. Awalnya ia hanya tertarik dengan Kyungsoo, bahkan ia sampai hati menjelek-jelekkan teman sekawanannya, Baekhyun. Ya, Naya sangat tidak menyukai idol pria bermarga Byun itu. Namun hari berganti hari Naya kena batu sendiri.

Ia terpelet oleh pesona Byun Baekhyun. Karena karma itulah akhirnya Naya mengidolakan Byun Baekhyun 4 tahun lamanya.

See? Benci itu tidak baik.

"Ini mobil sumpah ya ngeganggu banget! Gak bisa lewat ini jangankan satu motor, satu orang aja kagak bisa anjir!" Dumal Naya kesal ketika dirinya tiba di kosan.

Pulang kerja itu capek, maunya cepat sampai dan lekas tidur. Tapi Naya justru mendapat cobaan bahwa dirinya tak bisa masuk ke dalam kamarnya.

Entah mobil milik siapa, yang pasti mobil-mobil yang berani parkir di pekarangan kosannya tentunya milik ibu kos. Entah milik anaknya, suaminya, atau siapa Naya tak peduli. Naya hanya perlu melewati mobil yang parkir dengan sangat kurang ajar ini.

"Huh... Akhirnya." Desah Naya lega ketika dirinya berhasil sampai di depan pintu kamarnya.

Terkesan lebay memang, namun kalau kalian tau bagaimana bentukan mobil yang dimaksud Naya itu terparkir, Naya berani bertaruh kalian pasti ikut merasa kesal juga.

Baru saja Naya merebahkan dirinya di atas kasurㅡ masih dengan keadaan setelan kantor yang lengkapㅡ terdapat panggilan masuk. Urung ia jawab namun panggilan itu tetiba terputus.

Lantas tak membutuhkan waktu lama, ponselnya berdering kembali.

"Emang biadab lo, Selvi!" Umpatnya lalu ia menempelkan ponselnya ke telinga.

"monyeeeeet gue baru sampe!" Tanpa babibu Naya langsung mencerca Selvi tanpa mempersilahkan Selvi menyapanya di telepon terlebih dahulu.

"Kenapa lagi lo? Pe-em-es?" Seru Selvi di seberang sana. Sahabatnya itu menangkap nada kesal dari mulut Naya.

"Anjir banget ya ini depan kamar gue ada yang parkir mobil. Jadinya gue harus muter lewatnya. Mana kena tanaman pula, takut ditempelin ulat."

"Kok bisa? Bukannya kosan lo ada tempat parkir sendiri?"

Naya mendengus, "iya ada, cuman kan mobilnya nggak cuma satu atau dua. Jadi parkiran cuma segitu ya nggak muat meski kata gue itu udah luas banget sih."

"Sabarin aja, gitu-gitu lo kan disana numpang."

Perkataan Selvi justru memancing amarah Naya yang tadinya hampir redup.

"Nyet, gue ngekos? Bayar pula?"

Selvi disana malah asik tertawa mendengar jawaban Naya, "yaudah sih, mau gimana lagi. Penting lo sekarang udah masuk ke dalam kamar ya kan."

[1] MOTOCYCRUSHWhere stories live. Discover now