...
𓃬𓃬 • motocy'crush • 𓃬𓃬Mengetahui sang pacar memang belum terlihat lelah dan capek, Arka yang dinobatkan Naya sebagaiㅡbukanㅡpembaca ekspresi, memilih mengajak perempuannya singgah ke kafe terdekat dari kosannya. Ya kira-kira 5 kilometer dari kosan.
"Dih caper ya kamu sama orang-orang." Sewot Naya kala Arka berhasil menyusul dirinya. Pasalnya saat Arka meminta ditunggu, pria itu berujar cukup keras sehingga beberapa orang termasuk tukang parkir, barista, waiter, yang sedang bersantai, turut melihat penampakan Arka yang berlari kecil menyusul Naya yang sudah lebih dulu masuk ke dalam kafe.
"Apaan caper-caper." Arka duduk tepat di samping perempuannya sembari meletakkan slingbag ke atas meja.
Naya menghunuskan tatapan tajam ke arah pacarnya itu, "ngapain dibawa segala."
Arka mendesah pelan, mengabaikan tatapan tajam dari pacarnya. Tubuhnya ia sandarkan ke bahu Naya. "Capek aku. Bentar aja."
Naya menurut. Perempuan itu memilih mengalihkan fokusnya ke struck pembelian Arka. Ia lupa tak menitipkan pesanan apa yang ia mau pada prianya itu. Dilihatnya Arka yang sedang menyandarkan kepalanya di bahu sambil memejamkan mata, Naya tak tega mengajak pria itu untuk berdebat lagi.
"Satu buttercream latte, satu banana choco cake, satu matcha latte." Naya membaca pesanan itu dengan pelan. Sesaat setelahnya, pesanan tiba. Arka bergerak dan duduk tegap kala Naya menggeliat pelan.
"Makasih kak." Ucap Naya kepada waiter yang mengantarkan pesanannya. Arka mengusap matanya pelan sebelum menyeruput minumannya.
"Kalo ngantuk mah pulang, yeobo. Ngapain malah mampir kesini." Celetuk Naya singkat. Dirinya belum menyentuh sama sekali pesanan itu.
"Masih sore ini, belum ngantuk aku. Cuma haus aja."
Naya mengangguk mengiyakan. Lantas barulah dirinya meminum minumannya. "Makasih, nanti aku ganti."
Arka berdecak tak suka, "ck! Ngapain ah ganti-ganti. Aku pacarmu, yeobo. Bukan orang lain."
"Yaa kanㅡ"
"Aaa..." Arka mencoba menyuapi Naya dengan satu sendokan kue yang dipesannya. Naya melirik pria itu sejenak sebelum membuka mulutnya menerima suapan dari pacarnya itu.
"Enak?" Naya mengangguk. Gantian dirinya menyuapi Arka. "Kayak lagi nikah aja suap-suapan." Menggerutu begitu, Arka tetap menerima suapan dari Naya. Karena bagaimanapun tindakan Naya yang seperti ini amat langka baginya.
𓃬𓃬 • motocy'crush • 𓃬𓃬
Setelah menghabiskan waktu berdua itu, Naya dan Arka memutuskan untuk pulang. Minuman yang dipesan ternyata tak mempengaruhi kantuk Arka. Pria itu terus menerus menguap hingga matanya berair. Naya tak tega, sehingga ia mengajak prianya untuk pulang. Besok masih bisa dilanjut lagi.
Kini keduanya sampai di pekarangan kos. Seperti biasa, Arka memarkirkan mobilnya dengan rapi sebelum turun bersama Naya menuju kamar perempuan itu. "Besok aku anter, tapi pulangnya aku nggak bisa. Nggak apa?" Ujar Arka dengan muka sendunya. Wajahnya sudah berair menahan kantuk.
Naya mendekat, mendekap tubuh Arka dengan lembut sebelum dekapan itu dibalas oleh prianya. "Makasih yaaa, maaf juga kalo hari ini aku bawel."
Arka tersenyum dalam pelukan itu. Kepalanya terbenam pada tengkuk Naya seraya bibirnya mengecupi daerah sana dengan pelan. "Gak apa, aku suka dibawelin kamu."
YOU ARE READING
[1] MOTOCYCRUSH
Fanfiction[SELESAI | 15+] ㅡ a series of Jeno As💚 "Mukamu cantik pas nyuci piring. Judes jutek gitu, Nay." "Nggak mungkin! Orang aku tiap cuci piring mukaku kayak babu. Ih rabun kali penglihatanmu. Aneh." start : 25 Januari 2024 end : 16 Agustus 2024 ©Sparkli...