ʕ• chap22 •ʔ

38 9 0
                                    

𓃬𓃬motocy'crush𓃬𓃬
•••




Bingung hendak menggantungkan semua belanjaan yang telah dibeli dimana lagi, karena motor yang dikendarai Naya dan Arka sudah tak muat lagi. Beruntung pria itu sudah sangat penuh dengan persiapan. Lantas ia membuka joknya dan mengambil satu totebag besar untuk diberikan kepada Naya.

"Makanya ih jangan beli banyak-banyak, nanti yang ngabisin siapa coba." Omel Naya namun tangannya tak berhenti memasukkan satu-satu makanan yang telah dibelinya ke dalam totebag dari Arka.

Arka yang diomeli terus-terusan itu tersenyum malu. Ia hanya mampu mengusap-usap tengkuknya lantaran menebar senyum ramah ke kanan dan kirinya. Bagaimana tidak, Naya-nya satu ini juga tak punya malu. Pasalnya perempuan itu mengomeli dirinya dengan suara yang keras sekali, hingga membuat beberapa orang yang berada di sekitar situ, turut mengamati dirinya dan Naya.

"Udah yeobo, udah...Iya maaf."

"Lain kali nggak usah beli banyak-banyak. Ngabisin duit aja kamu ini. MUBADSIR tau nggak. Pemborosan pula."

Tak kuasa, Arka segera menarik Naya dan menuntun perempuan itu untuk segera naik ke atas motor. Memasangkan helm dengan cekatan ke kepala Naya. Tak lupa membayar uang parkir ke tukang parkir dan segera melesat menuju ke rumah.

"Apa sih kok buru-buru gitu? Malu kamu diliatin orang?"

Arka tertawa keras hingga tawanya hilang ikut terbawa angin yang sepoi-sepoi.

"Kamu tadi denger nggak bapak-bapak yang deket motor kita? Yang jualan gorengan itu. Katanya gini, duh mas sabar ya, emang kalo beli banyak gitu istri suka marah-marah. Saya aja sering kena omel. Bedanya saya diomelin di rumah, kalo mas ganteng diomelin di tempat. Lucu banget, yeobo. Aku salting digituin."

"Cih!" Naya tak tahu hal itu. Namun mendengar penjelasan dari mulut Arka membuat dirinya salting juga. Ia pun memukul pinggul Arka pelan sembari mengencangkan pegangannya di sekitar perut Arka.

"Aku suka naik motor tuh gini, ada sabuk pengaman otomatis."

"Heleh."

Dasarannya kalo digombalin sama orang yang disuka, pasti saltingnya berkepanjangan. Contohnya Naya ini, ia berulang kali tersipu malu hingga menenggelamkan kepalanya di punggung lebar Arka.








𓃬𓃬motocy'crush𓃬𓃬








Waktu berbuka sudah tiba sejak 10 menit yang lalu. Bertepatan itu juga, Naya dan Arka memasuki pekarangan kos yang tak seberapa luas itu. Naya turun dari motor Arka dan membiarkan pria itu memarkirkan dengan benar di tempatnya.

Suasana kosan sedikit lebih berwarna dan lumayan ramai dengan iringan musik yang berasal dari sound system kamar nomor 10. Arka sudah sangat maklum dengan hal itu, mengingat pula kosan milik orang tuanya ini berada di pojokan dan gang kosannya juga tak begitu berdampingan dengan rumah para warga, sehingga aman-aman saja jika ingin berpesta sekalipun.

"Cuci tangan dulu..." Titah Naya dengan Arka yang mengekor di belakangnya, menuju keran air yang berada di dekat area tanaman.

"Aku ambil piring sama gelas dulu, bentar. Jangan dimakan. Belum kufoto."

Arka menurut saja sembari menaikkan kakinya ke atas bangku. Bersila. Lantas tak butuh waktu lama, Naya kembali dengan dua piring dan dua gelas di tangannya.

"Tolong dong bukain satu-satu terus tata kesini."

"Yang rapi."

"Ish! Jangan dicomot dulu." Naya menepuk tangan Arka pelan kala pria itu hendak mengambil salah satu kue basah yang akan ditata.

[1] MOTOCYCRUSHWhere stories live. Discover now