𓃬𓃬 • motocy'crush • 𓃬𓃬
...
Mobil pesanan yang telah dipesan oleh Arka telah sampai 3 menit yang lalu, tepatnya saat Naya selesai memotret dirinya bersama Arka. Lantas kini 15 menit berlalu, keduanya telah berada di dalam mobil dan sedang perjalanan menuju stasiun.
Tak ada percakapan hingga keduanya tiba di stasiun. Dengan segera mencari gerbong dan kursi sesuai dengan tiket yang telah mereka pesan. Begitu mendapatkan kursinya, Naya segera mendaratkan tubuhnya disana. Disusul dengan Arka yang langsung mengambil tempat tepat di samping Naya sesaat setelah meletakkan ranselnya le rak bagasi atas tempat duduknya.
"Salah gak sih kita, yeobo?"
"Salah kenapa?"
Naya menunduk lesu, "dua kali ciuman. Salahku sih ngerayu-rayu kamu."
Arka mengambil tangan Naya, lantas menggenggamnya pelan. "Udah nggak usah dipikirin. Salah kita masing-masing kok."
"Ya tetep aja, aku masih ngerasa gak enak."
Arka menyenderkan tubuhnya ke sandaran. Sedang ibu jarinya tak henti mengelus punggung tangan Naya, "yang penting nggak makan ternak warga aja, yeobo. Udah ya, jangan dipikirin. Kalo mau salah-salahan, aku yang salah disini, oke?" Pria itu melarikan tangannya yang menggengam tangan Naya untuk ia kecup lepas.
"I love you."
Naya tersenyum tipis, "i love you too."
Hening melanda beberapa menit, hingga Arka teringat sesuatu.
"Yeobo, aku mau ngasih tau."
Naya yang mulanya menatap pemandangan dari balik jendela, segera memusatkan perhatiannya dengan penuh ke arah Arka.
"Bulan depan kan puasa ya, nah beresnya puasa tuh bakal banyak yang nikah. Jadi aku bakalan sibuk banget. Ini aja udah banyak yang ngebooking. Jadi...ya..."
Naya tersenyum lembut, jemarinya ia larikan mengusap rahang Arka pelan. "Nggak apa, kita kan nggak lagi LDR. Tempat tinggal yang aku tempati kan kosan punya mamamu, jadi mustahil kita nggak ketemu."
"Iya aku tau itu, cuma waktunya nggak selama pas aku nggak ada kerjaan banyak-banyak."
Naya mencubit bahu Arka pelan, "nggak apa ih! Lagian masih sebulan lagi. Pas buka puasa kita di luar aja terus biar bisa sama kamu kalo mau."
"Emang gak bakal ada buka sama anak kantor?"
Naya mengerucutkan bibirnya, "ya itu pasti ada. Urusan puasa apa enggak, kalo yang muslim lagi pada puasa, yang nonmuslim juga gak kalah buat ikutan buka. Ih lagian kan kalo sama anak kantor gak tiap hari. Mungkin ya cuma sekali aja."
"Gitu ya?"
"Ya emang gitu. Emang ada kantor yang buka bersama tiap hari?"
"Kali aja." Mendengar respon Arka yang seperti itu dan denga raut wajah yang sudah sangat-sangat lesu, Naya menebak jika prianya mengantuk sekali. Terbukti dalam satu kali menguap, kepala pria itu langsung terjatuh pada pundak Naya. Mendusalnya pelan agar terdampar nyaman di bahu wanitanya.
Naya tersenyum cerah, sebelum mengelus pipi Arka yang terlelap di pundaknya itu.
"Aku jarang merhatiin kamu padahal kamu jauh-jauh kesini. Maaf ya, Arkaku. Aku janji nanti pas udah balik dan gak pergi-pergi aku bakal perhatiin kamu penuh."
"Gapapa. Aku yang seharusnya makasih dan maaf. Makasih udah ngijinin aku jenguk kamu bahkan ngebiarin aku nginep. Maaf juga udah lancang datengin padahal kamu lagi sibuk kerja." Gumam Arka lemas sembari terbata. Matanya masih setia menutup, dan lengket. Sukar untuk membuka sehingga ia hanya mampu mendengar dan menjawabnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/360748872-288-k767318.jpg)
YOU ARE READING
[1] MOTOCYCRUSH
Fanfiction[SELESAI | 15+] ㅡ a series of Jeno As yang berada di part 41 dengan judul 'Crush'💚 "Mukamu cantik pas nyuci piring. Judes jutek gitu, Nay." "Nggak mungkin! Orang aku tiap cuci piring mukaku kayak babu. Ih rabun kali penglihatanmu. Aneh." start : 25...