ʕ• chap24 •ʔ

27 8 2
                                    

sudi kiranya kelen baca notez di bawah yea.

...



𓃬𓃬motocy'crush𓃬𓃬


Arka berjalan lunglai ke arah pagar. Meninggalkan Naya di bangku sana. Pikirannya berkecamuk. Ia mendadak gelisah. Lantas setelah menghilang dari pagar, ia masuk kembali ke dalam kosan. Berlari kecil menghampiri wanitanya yang sedang mendongak menatap langit malam dengan gemerlap bintang-bintang.

"Kok balik?" Tanya Naya yang menyadari Arka mendekat ke arahnya. Prianya tersenyum sembari meraih bahu Naya, mengajaknya berdiri.

"Mana hapemu?"

"Buat apa?"

"Aku punya ide." Arka tersenyum lebar, sangat lebar, nyaris membuat Naya terpukau. Di tempat yang minim cahaya, ia masih dapat menangkap senyuman Arka yang sangat indah itu. Matanya pun turut tersenyum hingga membentuk bulan sabit persis seperti yang terlihat di langit saat ini.

Indahnya...

Tak berselang lama, ponsel di saku Naya bergetar. Lantas ia rogoh dengan cepat dan mendapat panggilan dari pria yang tak melunturkan senyumannya sedetik pun.

"Angkat."

"Hah? Ngapain sih?"

Gemas sendiri, alhasil Arka lah yang menyapu tombol telepon di layar ponsel Naya. 

"Halo sayangku cintaku yeoboku..." Suara itu menggema dari dua sisi. Yang satu dari ponselnya, yang satu dari sosok pria yang menjulang tinggi di depannya.

"Jangan matiin ya, pretty. Aku bakal live eksklusif percakapan di rumah nanti."

Naya mencelos sekaligus melongo di tempat. Bagaimana bisa pacarnya ini punya ide konyol seperti itu?

"Aku takut kamu kepikiran nggak bisa tidur, jadinya besok kerja kesiangan deh..." Guraunya menghibur Naya yang mendadak berkaca-kaca.

Naya tertawa geli sembari menghapus sudut matanya yang berair. Kini ia dekap tubuh tegap prianya, menenggelamkan wajahnya dengan sayang. Arka pun membalas dekapan itu. Ia tak kalah memeluk Naya erat dengan sesekali menciumi puncak kepalanya.

Cukup lama mereka berpelukan, Nayalah yang pertama menarik diri dari pelukan itu.

"Dah sana, aku mau streaming konten eksklusifmu." Ujarnya sembari tersenyum. Lantas Arka mendekat, mencuri satu kecupan lagi. Namun kali ini di pipi. "Met rehat. Besok pagi aku anter."













𓃬𓃬motocy'crush𓃬𓃬













"Jangan dimatiin loh ya, aku jalan sendirian ini di gang, nggak ada yang nemenin." Ocehan Arka sedari tadi tak berhenti dari ponsel Naya. Ketika Naya masuk ke dalam kamar, ia memilih untuk meloud-speaker sambungannya dengan Arka, memilih mendengarnya sembari menghapus make-upnya lapis perlapis.

"Gausah lebay deh, itu kamu ngesot dikit aja udah sampe rumah."

Arka cekikikan. Bahkan satpam yang masih menjaga di pabrik distribusi obat memandang pria itu heran. Pasalnya Arka berjalan sangat pelan menuju ke rumahnya, sambil sesekali berbicara sendiri. Dari sisi pandang satpam, memang tak terlihat jika Arka sedang menempelkan ponselnya di telinga. Namun jika dilihat dari sisi lain, akan terlihat bahwa Arka sedang berbicara dengan seseorang di telepon.

[1] MOTOCYCRUSHWhere stories live. Discover now