ʕ• chap44 •ʔ

18 6 0
                                    

cw 🔞 // agak nyerempet dikiiiiiit soalnya arka kangen kek mau mati.

...

𓃬𓃬motocy'crush𓃬𓃬
...






Masalah yang menghantui pikiran Arka sudah clear selepas percakapannya di mobil saat kembali ke Malang. Berterima kasihlah kepada orang yang kartu e-tollnya tak cukup itu, sehingga membuat kalian bisa saling bercerita dan saling memahami.

Keduanya kini telah keluar dari tol Malang yang tepat berada di depan proyek taman danau jonge. Lalu lintas kota Malang apabila malam, cukup ramai sekali disini. Apalagi di pusat kota sana.

Jam menunjukkan pukul tujuh malam. Dan mobil Arka kini telah masuk ke dalam pekarangan kosan. Pria itu memarkirkan sejenak sebelum mengunci pintu. Naya yang sempat melirik itu sontak membulatkan matanya tak percaya. Batinnya, "mau apalagi dia?"

Arka pun melepas sabuk pengamannya. Begitu terlepas, ia menarik dan mengangkat Naya agar duduk di atas pahanya. Pria itu memangku sang kekasih di dalam mobil. Naya hampir saja berteriak, namun mulutnya segera dibekap oleh prianya.

"Kalo teriak, nanti nggak bisa pelukan kayak gini." Arka mengeratkan pelukannya di pinggang Naya. Kepalanya tenggelam pada dada Naya yang terasa empuk itu. Posisi Naya lebih tinggi, sehingga Arka mau tak mau harus mendongakkan kepalanya bila ingin berbicara dengan Naya.

"Udah, yeobo. Udah, huhu. Takut banget aku. Ini kita udah di kos loh. Kenapa sih nggak tadi aja di jalan terus nepi? Aku mau kok pelukan kayak gini, dipangku kayak gini juga." Protes Naya sembari menarik-narik kasar rambut prianya.

"Demi Tuhan, aku kangen kangen kangeeeen banget sama kamu." Tak mengindahkan ucapan Naya, Arka justru semakin menyeruakkan kepalanya ke dada Naya. Sesekali mengecupnya pelan, dan menghirup aroma sang kekasih dalam-dalam.

Naya menggeliat. Merasa 'tak nyaman' dengan posisi seperti ini. Seperti ada bagian yang menonjol milik Arka yang menusuk-nusuk paha bagian dalamnya. 

"Jangan gerak, yeobo." Titah Arka serak, mengecup pipi Naya perlahan.

Beberapa detik berikutnya, diturunkannya Naya dari pangkuannya itu. Baik Naya maupun Arka, membenahi diri sebelum turun dari mobil.

Keduanya melempar senyum sebelum mengambil beberapa barang bawaan di bagasi. Mengangkatnya satu persatu dan diseret menuju kamar milik Naya.

"Udah semua?" Tanya Arka dengan wajah berbinar. Sepertinya sudah terisi penuh.

Naya tersenyum singkat, "udah. Dah sana mandi, bau kamu."

Tanpa basa-basi, Arka segera melesat ke rumah dengan barang bawaannya. 










𓃬𓃬motocy'crush𓃬𓃬









Arka menghampiri Naya tepat setelah pria itu membersihkan diri. Keduanya kini telah sama-sama harum dan bersih. Naya pun tak kalah harum dari prianya. Mencuci rambut hingga semua-muanya yang berada pada tubuhnya. Serta perempuan itu sempat membersihkan kamarnya sejenak dan menyemprotkan pengharum ruangan agar semakin betah berduaan di kamar. 

"Mau pesan makan nggak? Apa mau makan di rumah? Tadi mama pesen sih ke aku, kalo bisa ajak kamu ke rumah. Kalo capek ya besok-besok aja nggak apa."

Naya menyenderkan tubuhnya penuh ke arah Arka. Mereka sama-sama duduk di atas karpet bulu dengan sisi ranjang sebagai sandarannya. 

[1] MOTOCYCRUSHWhere stories live. Discover now