ʕ• chap4 •ʔ

67 11 0
                                    


𓃬𓃬motocy'crush𓃬𓃬
...





"Ih aku malu banget sumpah. Bisa nggak yang semalem itu anggep nggak terjadi apa-apa?"

Jelas Arka menolak itu dengan mentah-mentah, "nggak bisa, Nay. Masa dilupain gitu aja. Yaudah deh ayo bahas yang lain biar kamu nggak malu."

Hening. Tak ada respon dari Naya membuat Arka menahan napasnya.

"Nay?"

"Iyaa..."

Arka menghembuskan napasnya lega.

"Tadi kamu mau chat aku kenapa? Ada masalah?"

Naya sudah kembali dari kesadarannya. Kini perempuan itu bangkit dari kasur lantas meloud-speaker panggilannya dengan Arka, karena perempuan itu hendak mengimbangi dengan menata kasur, selimut, bantal, dan lain-lain.

"Emm.. Aku tadi mau nanya, kamu ada acara kah hari ini?"

"Nggak ada, Nay. Kamu sendiri?"

Naya menyepol rambutnya dengan memakai jedai. Lantas tangannya meraih handuk kering di dalam lemari yang baru ia cuci kemarin.

"Aku tuh sebenarnya ada acara sama temenku. Cuma ya, tadi pagi tuh kamar sebelahku pinjem catok kan... Terus nanyain aku habis ini mau kemana emang, nggak pergi sama Mas Arka kan, gitu. Terus aku sebel banget. Jadi yaudah aku jawab kalo aku emang mau pergi sama kamu tanpa mikir nanti ngajakin kamu gimana. Pikirku penting ngomong dulu deh ke si tetanggaku ini."

"Bentar, Nay."

"Hm?"

"Maksud kamu Misel?"

"IYA!"

Arka tertawa terbahak-bahak, "aku daritadi mikir siapa ini yang lagi diomongin. Misel bukan."

"Kenapa kenapa jadinya?" Sambungnya cepat.

"Ya gitu pokoknya. Pas aku mau ngechat kamu tadi bingung mau gimana. Awalnya aku tuh b aja gitu loh soalnya ya kita udah tau perasaan masing-masing kan. Jadi kupikir aku nggak bakal berapi-api gitu ngadepin Misel."

"Yaudah, terus gimana?"

Naya mengigit kukunya cemas, "kamu mau nggak pergi sama aku habis ini? Kemana kek mau cuma ke indoapril atau beli bubur ayam pun nggak masalah kok. Demi Tuhan aku malu banget kalo ketahuan bohongin dia."

Lagi, tawa Arka membludak. Ia tak habis pikir dengan drama-drama yang dialami oleh para cewek di kosan milik orang tuanya.

"Hmm gimana ya? Mau nggak ya?" Goda Arka seraya menatap dinding kamarnya.

"Ih kalo emang nggak mau yaudah sih, pergi aja nganterin Misel ke gereja."

Tut!

Arka yang duduk di atas kasur melongo menatap layar ponselnya yang hitam, mati. Menandakan panggilan terputus.

Dengan terburu-buru, pria itu segera mengetikkan pesan kepada Naya.



Mas Arka Anak Ibu Kos
Nay..Maaf
Jangan marah dong
Maaf udah godain
Aku mau kok, mau banget malah

MaafJangan marah dongMaaf udah godainAku mau kok, mau banget malah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[1] MOTOCYCRUSHWhere stories live. Discover now