Kehidupan Kayla dan Cahyo terus berlanjut dalam rutinitas sehari-hari mereka. Kayla telah berusaha memasak setiap pagi sebagai usaha kecil untuk menjaga rumah tangga mereka. Cahyo sangat menghargai usaha Kayla ini dan selalu memberikan apresiasi ketika dia menyantap hidangan pagi yang disiapkan istrinya dengan penuh cinta.
Selain itu, Cahyo juga melakukan beberapa tugas rumah tangga, seperti menyiapkan pakaian Kayla sebelum dia pergi bekerja. Mereka berdua merasa bahwa bekerja sama dalam mengelola rumah tangga adalah cara yang baik untuk memperkuat hubungan mereka.
Terkadang, Apotek tempat Kayla bekerja menjadi sangat ramai sehingga dia tidak punya waktu untuk memasak makan malam. Pada saat-saat seperti itu, Cahyo yang harus menyiapkan makan malam mereka berdua.
Suatu malam, ketika Cahyo sedang mandi, Kayla duduk di tepi tempat tidur mereka, merapikan pakaian Cahyo yang hendak dicuci. Saat merapikan saku celana, tangan Kayla tak sengaja menyentuh sesuatu yang aneh di dalam saku tersebut. Ia mencuri pandang dan menemukan sebuah buku saku kecil dengan sampul kulit yang sudah agak lusuh.
Buku itu membuat Kayla penasaran. Ia meraih buku tersebut dan mulai membukanya. Namun, begitu ia membaca beberapa halaman pertama, ekspresi wajahnya berubah menjadi bingung. Buku ini tampaknya berisi catatan pribadi yang sangat rahasia, namun Kayla tidak mengerti konteksnya.
Ketika Cahyo keluar dari kamar mandi, dia melihat Kayla sedang membaca buku saku itu. Mata Cahyo melebar, dan dia segera berteriak dengan marah agar Kayla meletakkan buku tersebut. "Letakkan itu kembali!" bentak Cahyo dengan suara keras dan dalam.
Kayla terkejut oleh reaksi Cahyo yang begitu tiba-tiba. Dengan gemetar, dia menuruti perintah Cahyo dan meletakkan buku tersebut di atas meja. "Kenapa kamu begitu marah?" tanya Kayla dengan nada lembut.
Cahyo masih terlihat marah. Dia mengambil buku saku itu dan segera memasukkannya ke dalam laci meja. "Bukan kah kamu sudah terlalu kelewatan dengan mengambil barang di saku celanaku apalagi sampai membukanya!"
Kayla merasa bingung dan terluka oleh reaksi Cahyo. "Tapi sayang, aku tidak bermaksud mengintip. Aku hanya ingin tahu benda apa itu, sehingga bisa aku rapikan nantinya."
Cahyo menggertakkan giginya. "Aku tidak ingin membahasnya. Jangan pernah menyentuh buku itu lagi!"
Ketegangan di antara mereka berdua semakin meningkat. Kayla merasa terluka oleh kemarahan Cahyo yang begitu tiba-tiba dan keras. Dia merasa bahwa ada sesuatu yang disembunyikan darinya, dan itu membuatnya merasa tidak nyaman.
Setelah insiden itu, Kayla merasa cemas dan marah. Dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa Cahyo merespon dengan begitu keras. Dia merasa perlu berbicara dengan ibunya tentang situasi ini, jadi dia menelepon Ibu yang biasanya menjadi tempat curhatnya.
Namun, ketika dia berhasil tersambung dengan Ibu lewat telepon, Ibu terlihat sangat berbeda dari biasanya. Ibu terlihat agak acuh dan tampak banyak pikiran. Kayla mencoba membuka percakapan dengan Ibu, tetapi Ibu hanya memberikan jawaban singkat dan terkesan tidak tertarik untuk mendengarkan.
"Maaf, Kayla. Ibusedang dalam pikiran yang kacau sekarang," kata Ibu dengan suara datar.
Kayla merasa semakin frustrasi. Ini bukan Ibu yang biasanya dia kenal. Sesuatu yang aneh terjadi di keluarganya, dan Kayla merasa semakin tertekan.
Malam itu, setelah berbicara dengan ibunya yang tampak sangat berbeda, Kayla merasa semakin marah pada Cahyo. Dia tidak mengerti mengapa Cahyo harus sangat marah dan merahasiakan buku saku tersebut darinya. Kayla merasa bahwa ada sesuatu yang disembunyikan darinya, dan itu membuatnya merasa semakin jauh dari suaminya.
Cahyo berusaha memulihkan hubungan mereka setelah insiden dengan buku saku rahasia. Dia merasa bersalah atas kemarahannya yang tiba-tiba dan pemarah kepada Kayla. Meskipun dia tidak ingin membuka rahasia buku tersebut, dia tahu bahwa dia harus meredakan ketegangan yang muncul di antara mereka berdua. Dia memikirkan bagaimana cara meminta maaf dan menjelaskan dirinya kepada Kayla. Baginya, komunikasi adalah kunci untuk mengatasi masalah ini, dan dia tahu dia harus membuka hatinya kepada istrinya.
Cahyo segera mendekati Kayla dan mencoba memulai pembicaraan. "Sayang, aku tahu aku sangat marah dan terlalu keras tadi malam," ucap Cahyo dengan suara lembut. "Aku minta maaf jika aku membuatmu merasa terluka atau tertekan."
Kayla masih merasa marah, "Entahlah, aku sedang tidak ingin berbicara denganmu," ucap Kayla ketus. "Tidur saja sendiri, aku tidak ingin tidur denganmu setelah membentakku sedemikian hebat."
Malam itu, Kayla pergi bertemu dengan salah satu temannya. Dia butuh waktu untuk berpikir dan mencari jawaban atas semua pertanyaan yang menghantuinya. Keadaan rumah tangganya terasa semakin rumit dan misterius, dan dia merasa bahwa dia harus mengungkapkan semua rahasia ini untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/359482747-288-k696227.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Liar [COMPLETED]
RomanceKayla memiliki keluarga yang sempurna, Ayah yang sangat mencintainya, ibu sambung yang seperti ibu kandungnya dan seorang Kakak sambung yang selalu memperhatikannya dan adik yang mengaguminya. Tumbuh di bawah pengawasan keluarganya, Kaylamenjalani k...