Bab 2 - Bertemu Dia

264 48 10
                                    

Sebulan lalu, seiring berjalannya waktu, Kayla mulai mengambil langkah-langkah untuk mewujudkan impian membuka apoteknya sendiri setelah lulus kuliah Farmasi. Ayahnya, Harry, memberinya sebuah ruko di Pantai Indah Kapuk, sebuah tempat yang Kayla sangat sukai karena terletak di dekat pantai dan memiliki udara yang segar. Kayla juga memutuskan untuk menggandeng seorang desainer interior untuk merancang apoteknya agar terlihat modern dan menarik bagi pelanggan.

Karena jadwal yang ketat, Kayla harus bertemu dengan desainer interior tersebut di kantor mereka di kawasan Sudirman. Pada saat yang sama, desainer interior tersebut juga sedang merancang update progress untuk sebuah coffee shop di dekat kantornya. Namun, takdir memainkan peran penting dalam pertemuan mereka.

Ketika Kayla tiba di kantor desainer interior, ia menyadari bahwa sang desainer sedang sibuk mengobrol dengan seorang pria yang terlihat sangat menarik. Pria itu adalah Cahyo Wibowo, yang duduk dengan santainya sambil berbicara dengan desainer interior tentang desain coffee shop tersebut.

Ekspresi Cahyo yang percaya diri dan kepribadiannya yang mengesankan membuat Kayla langsung tertarik padanya. Cahyo terlihat tampan dan berwibawa, dan Kayla merasa seolah-olah ia telah menemukan pria yang sempurna.

Namun, Kayla adalah seorang wanita yang pemalu dan tidak berani untuk mendekati Cahyo. Ia hanya bisa memandanginya dari kejauhan, tanpa berani membuat langkah pertama. Untungnya, takdir sekali lagi ikut campur tangan dalam kehidupan Kayla.

Setelah beberapa pertemuan dengan desainer interior yang membuat Kayla semakin tertarik pada Cahyo, mereka akhirnya berkenalan dengan tidak sengaja. Pada pertemuan keempat mereka, yang terjadi secara kebetulan saat Kayla dan desainer interior yang sama-sama mendatangi kafe yang sama di kawasan Sudirman, Cahyo lah yang pertama kali memutuskan untuk memulai pembicaraan.

"Cukup aneh, kita selalu bertemu di tempat yang sama," ucap Cahyo sambil tersenyum ramah, memulai percakapan.

Kayla tersenyum malu-malu. "Ya, benar. Kehidupan memang penuh dengan kebetulan, bukan?"

Cahyo mengangguk setuju. Mereka kemudian terlibat dalam percakapan yang semakin dalam dan menarik. Cahyo dengan cerdas mendengarkan cerita-cerita Kayla tentang apotek barunya, dan Kayla pun semakin terpesona oleh kepribadian dan pandangan hidup Cahyo.

Ketika pertemuan itu berakhir, Cahyo memberikan nomor WhatsApp-nya kepada Kayla. Mereka mulai bertukar pesan dan semakin dekat satu sama lain. Kayla, yang penasaran, juga mencoba mencari tahu lebih banyak tentang Cahyo melalui media sosial seperti LinkedIn dan Instagram perusahaan farmasi tempat Cahyo bekerja.

Awalnya, Kayla cukup terkejut ketika mengetahui bahwa Cahyo berbeda usia dengan dirinya delapan tahun. Namun, Cahyo tidak terlihat seolah-olah usianya begitu jauh lebih tua darinya. Ia adalah pria yang dewasa, penuh dengan pesona, dan sangat tampan. Setiap detail tentang Cahyo membuat Kayla semakin jatuh hati.

Pesona Cahyo telah membuat Kayla sulit tidur karena ia terus-menerus teringat padanya. Setiap kali matanya tertutup, wajah Cahyo muncul dalam mimpinya. Cahyo memiliki senyum yang memikat, dengan gigi-gigi yang rapi dan bibir yang selalu tersenyum ramah. Matanya, tajam dan penuh daya tarik, mampu membuat hati Kayla berdebar lebih cepat setiap kali mereka saling pandang.

Tidak hanya penampilannya yang menakjubkan, tetapi juga kepribadiannya yang mengesankan. Cahyo adalah pria yang cerdas dan berpendidikan tinggi. Ia bisa dengan mudah mengikuti berbagai topik pembicaraan, dari bisnis hingga seni, dan selalu memberikan pandangan yang tajam dan berpengetahuan.

Namun, yang paling membuat Kayla terpesona adalah cara Cahyo memperlakukan dirinya. Ia selalu sopan, perhatian, dan selalu mendengarkan dengan penuh perhatian saat Kayla bercerita. Cahyo selalu ada untuknya, selalu membuatnya merasa istimewa. Setiap kata-kata lembut dan sentuhan ringan Cahyo membuahkan rasa hangat di dalam hati Kayla.

Kayla mencoba mencari tahu lebih banyak tentang latar belakang Cahyo, tetapi tidak menemukan jejak digital yang mencurigakan. Cahyo tampaknya adalah pria yang sopan, cerdas, dan tidak memiliki masa lalu yang kelam. Semuanya begitu sempurna.

Ternyata, Cahyo juga merasa terpesona oleh kepribadian dan pesona Kayla sejak pertama kali mereka bertemu. Setelah beberapa percakapan dan berbagi cerita, Cahyo tidak bisa menyembunyikan perasaannya yang semakin dalam terhadap Kayla. Ia merasa bahwa Kayla adalah wanita yang sempurna baginya.

Pada suatu malam yang cerah di salah satu kafe favorit mereka, Cahyo akhirnya memutuskan untuk berbicara dari hati ke hati dengan Kayla. Dalam suasana yang romantis, Cahyo mengatakan, "Kayla, aku ingin kamu tahu bahwa aku merasa sangat beruntung memiliki kamu dalam hidupku. Aku merasa bahwa kita memiliki ikatan yang khusus, dan aku ingin melangkah lebih jauh."

Kayla menatap Cahyo dengan mata yang penuh kebahagiaan. "Apa yang kamu maksud, Cahyo?"

Cahyo menjelaskan perasaannya dengan tulus. "Aku mencintaimu, Kayla, dan aku ingin kita bersama-sama."

Kayla tersenyum bahagia, lalu mengangguk. "Iya, Cahyo, aku juga mencintaimu."

Cahyo merasa lega dan bersyukur. Namun, ia juga memiliki niat yang lebih besar. "Kayla, apakah kamu mau mengenalkanku pada orang tuamu? Aku ingin mereka tahu betapa seriusnya aku dalam hubungan ini."

Kayla tersenyum dan setuju. "Tentu, Cahyo. Aku yakin mereka akan senang mengenalmu."

Itulah awal kisah Cahyo dan Kayla. Pada malam pertemuan itu yang telah direncanakan itu, dengan gugup Cahyo menunggu Kayla menjemputnya di luar ruangan. Kayla pun tersenyum tidak sabar menarik lengan Cahyo dan akhirnya diperkenalkan pada keluarga Kayla.

Dear Liar [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang