Dear Liar [COMPLETED]

Bab 9 - Disneyland

Bab 9: Disneyland

Keesokan harinya setelah acara penghargaan Cahyo, matahari terbit dengan indahnya di langit Singapura. Kayla dan Cahyo telah merencanakan hari ini sebagai hari yang istimewa. Mereka akan menghabiskan waktu bersama di Disneyland, salah satu tempat wisata paling populer di Singapura. Cahyo sudah mempersiapkan semuanya dengan baik, dari tiket masuk hingga makanan ringan yang mereka bawa. Mereka berdua sangat bersemangat untuk menghabiskan hari ini bersama-sama.

Sesampainya di Disneyland, mereka langsung melihat suasana yang penuh dengan kebahagiaan. Anak-anak kecil berlarian dengan senyum ceria di wajah mereka, orang dewasa tertawa dan menikmati atraksi-atraksi yang menarik. Cahyo dan Kayla merasa seperti anak kecil lagi, dan mereka tidak sabar untuk menjelajahi semua yang Disneyland tawarkan.

Mereka mulai dengan naik roller coaster yang mendebarkan. Kayla berteriak dengan keras sambil tertawa, dan Cahyo hanya bisa tersenyum melihat reaksi Kayla. Setelah itu, mereka mencoba berbagai atraksi lain seperti permainan air dan menonton pertunjukan boneka yang lucu. Setiap momen di Disneyland terasa begitu istimewa bagi mereka.

Cahyo dan Kayla berjalan-jalan di Disneyland Singapura, merasakan kegembiraan yang menyenangkan di setiap sudut taman hiburan tersebut. Mereka melihat parade dengan mobil-mobil berhias penuh karakter Disney yang menggemaskan, sambil bergandengan tangan dan tertawa bersama. Ketika Kayla melihat Cinderella, dia merasa seperti seorang putri sejati, dan Cahyo bermain peran sebagai pangerannya.

Mereka juga mencoba makanan enak di taman, seperti hot dog dan kentang goreng. Cahyo berusaha memberi makan Kayla dengan penuh kelembutan, sementara Kayla tertawa dan menyembunyikan sedikit saus di bibir Cahyo, menciptakan momen manis antara mereka.

Salah satu atraksi yang paling mereka nikmati adalah menaiki perahu bajak laut yang mengayuh melewati gua dengan cahaya berwarna-warni yang menciptakan suasana magis. Mereka duduk bersama-sama di perahu, dengan Cahyo melingkarkan lengannya di bahu Kayla. Saat perahu meluncur, Cahyo mencium lembut pipi Kayla dan berkata, "Kau adalah bajak laut paling nakal." Cahyo menggandeng tangan Kayla saat mereka berdua menatap langit yang bercahaya. Kayla merasa seperti sedang berada di dalam dongeng yang nyata, di mana dia adalah sang putri yang dicintai oleh pangerannya.

Semua momen romantis ini membuat Kayla melupakan kejadian kemarin malam. Dia merasa dicintai dan berharga bersama Cahyo, dan Disneyland Singapura menjadi tempat di mana kenangan indah mereka tercipta. Mereka berdua tahu bahwa petualangan cinta mereka masih panjang, dan mereka tidak sabar untuk melanjutkannya bersama-sama.

Waktu berlalu begitu cepat, dan seiring berjalannya waktu, mereka merasa semakin dekat satu sama lain. Mereka tertawa, bercanda, dan berbagi cerita tentang masa kecil mereka. Cahyo menggenggam tangan Kayla dengan erat, dan Kayla merasa hangat di dalam hatinya. Mereka tahu bahwa hari ini adalah hari yang mereka akan kenang selamanya.

Saat menjelang sore hari, lampu-lampu di Disneyland mulai bersinar, Cahyo dan Kayla merasa bahwa saatnya mencari wahana yang lebih eksklusif. Mereka ingin menikmati waktu sendirian tanpa gangguan dari orang lain. Mereka melihat sebuah wahana rumah hantu yang tampak menakutkan dan sepi. Tanpa ragu, mereka memasuki wahana tersebut.

Di dalam wahana rumah hantu, suasana gelap dan mencekam segera menyelimuti mereka. Cahyo memegang tangan Kayla dengan erat sambil berusaha untuk tidak ketakutan. Mereka berdua melangkah lebih dalam ke dalam rumah hantu tersebut, dan berbagai hantu palsu mulai muncul dari setiap sudut yang gelap. Mereka berteriak dan tertawa ketika hantu-hantu tersebut mencoba mengejutkan mereka.

Namun, saat mereka berjalan lebih dalam, suasana mulai berubah. Cahyo memegang erat tangan Kayla saat mereka berjalan di dalam kegelapan. Suasana yang mencekam membuat mereka semakin mendekat satu sama lain. Mereka bisa merasakan denyut nadi yang saling berdesir.

Saat berada di dalam salah satu sudut yang gelap, Cahyo mendekatkan bibirnya ke bibir Kayla. Mereka berciuman dengan penuh gairah, seolah-olah mereka berdua berada di dunia mereka sendiri. Tangan Cahyo menjelajahi tubuh Kayla dengan lembut, dan Kayla merespons dengan gairah yang sama.

Mereka melupakan bahwa mereka berada di dalam wahana rumah hantu. Mereka hanya fokus pada satu sama lain, berbagi momen intim di tengah kegelapan yang mendalam. Suara-suara menakutkan dari luar wahana tidak lagi mengganggu mereka. Mereka sepenuhnya terlibat dalam cinta mereka yang mendalam.

Setelah beberapa saat yang panjang, mereka akhirnya berhenti berciuman dan berpandangan. Mata Cahyo penuh cinta saat dia berkata, "Aku mencintaimu, sayang."

Kayla tersenyum dan menjawab, "Aku juga mencintaimu, sayang."

Mereka berdua keluar dari wahana rumah hantu dengan senyuman bahagia di wajah mereka. Mereka merasa seperti mereka telah mengalami petualangan yang tak terlupakan.

Setelah puas menjelajahi semua wahana dan atraksi di Disneyland, Cahyo dan Kayla memutuskan untuk kembali ke hotel mereka. Mereka merasa lelah, tetapi juga sangat bahagia.

Saat mereka tiba di hotel, Kayla melihat sebuah pesan teks di teleponnya dari nomor yang tidak dikenal. Pesan tersebut berisi penawaran kartu kredit dengan bunga rendah dan berbagai manfaat lainnya. Kayla penasaran dan menunjukkan pesan tersebut pada Cahyo.

"Sayang, itu hanya pesan spam," kata Cahyo sambil menggelengkan kepala.

Namun, Kayla tetap ingin tahu. "Sayang, sepertinya ini bukan pesan spam." kata Kayla dengan wajah heran.

Cahyo pun menanggapi. "Benarkah? Bagaimana kamu tahu?"

Kayla menjawab, "Entahlah, aku hanya merasa demikian. Lebih baik kamu cari tahu lebih lanjut."

Cahyo tersenyum nakal. "Oke, lupakan saja. Biar aku yang urus, bagaimana kalau kita lanjutkan sesi kita di rumah hantu tadi?"

Mereka berdua merasa sangat bahagia dan bersyukur karena memiliki satu sama lain. Akhirnya, mereka pun tertidur dengan senyuman di wajah mereka, siap untuk hari-hari yang akan datang dalam perjalanan cinta mereka di Singapura.