Bab 12 : Ngobrol

2.2K 324 75
                                    

"Mau aku bantu gak?" Nabila menawarkan diri.

"Gak usah, duduk aja, nanti makanan aku asin lagi," tutur Aro sambil melirik Nabila cepat. Berbalas delikan mata tajam Nabila.

Gadis yang kini tengah duduk didepannya diam memperhatikan Aro beraksi dengan semua bahan makanan serta peralatan dapur yang dibutuhkan dalam pembuatan steak dan salad buah sedikit sayur untuk keduanya.

"Aku bencanda Nab."

"Terus aja bahas, gak apa-apa ko," ungkit Nabila kesal.

Aro terkekeh ditengah ia memarinasi daging segar yang baru ia bawa dari kulkas. "Tanpa kamu suruh, aku bakal lakuin Nab," timpal Aro, sukses membuat Nabila kesal.

Gadis itu turun dari kursi, kemudian berjalan menuju ruang tv, Aro yang masih sibuk memarinasi membuka sarung tangan plastik dari tangannya  kremudian mencuci tangannya lalu mengejar langkah kaki Nabila.

"Nab, bercanda loh aku," tahan Aro pada pergelangan tangan Nabila.

"Ya terus lucu?" tanya Nabila.

Aro mengulas senyum kecil, seketika membuat Nabila segera angkat kaki dari hadapan Aro. "Nab," panggil Aro lagi menahan kekehan tawanya di depan Nabila.

"Aku gak mau ngomong, kamu masak aja buat sendiri, kamu juga makan sendiri," putus Nabila malas.

"Orang, ko kerjaannya marah terus," gumam Aro kecil, masih terdengar oleh Nabila yang mulai menyalakan tv.

"Apa? kamu ngomong apa? gremeng gitu, gak jelas, udah awas, jangan halangin." perintah Nabila pada Aro yang kini masih mematung menghalangi layar tv berukuran besar.

Tidak hilang akal, Aro duduk dibawah kaki Nabila, ia duduk bersimpuh layaknya sungkeman anak pada orang tua.

"Paul ih," tegur Nabila.

"Jangan marah-lah," bujuk Aro.

"Ya, jangan gini juga dong," tegur Nabila, menarik tangan Aro agar mau berdiri.

"Yaudah maafin dulu tapi," bujuk Aro.

"Hm."

Aro mengukir senyum sumringah. Ia kini berdiri, kemudian bergabung duduk bersebelahan dengan Nabila.

"Ko duduk?" tanya Nabila.

"Ya, terus? harus baca? itu tugas pembaca di lapak CreatDaisy."

"Ko baca sih?" Nabila mulai terpancing emosi, ia menggelengkan kepala tidak percaya, kemudian mencebikkan bibirnya malas. Nabila menghela nafas kasar, melirik Aro tajam kemudian mengutas senyum terpaksa. "Ayo masak lagi," bujuk Nabila.

Kali ini Nabila mengalah, ia mengikuti keinginan Aro. Laki-laki itu ingin ditemani masak, cuma gengsi saja untuk meminta. "Ayo." Nabila berjalan lebih dulu dari Aro. Sedangkan Aro, ia mengedipkan mata pada pembaca Titik Temu.

"Kamu mau bantuin apa?" tanya Aro.

"Gak jadi," sahut Nabila cepat.

"Kamu tuh kenapa si ngambekkan?" tanya Aro, kembali sudah berdiri dibelakang pantry siap untuk memasak daging Wagyu kesukaan dirinya.

"Ngaca," timpal Nabila.

"Kalau aku mah, ngikutin pembaca Creat Daisy, ngambekkan kalau gak update sehari aja, ya kan tor?"

"Dihhh, apa si gak jelas." cibir Nabila.

"Serius aku, mereka ngambekkan tapi sayang. Apalagi rajin up, makin disayang. Cuma, autornya suka bete kalau pada baca doang, gak spam koment, gak vote, baca doang gitu nab, kan kesel ya," papar Aro.

Titik Temu (All About Aro S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang