Two

475 52 3
                                    

Yamanaka Ino masih terjebak dengan perasaan masa kecilnya. Ternyata bertambahnya umur tidak meluputkan perasaannya terhadap cinta pertamanya itu.

Ditambah kepulangan sang tunggal Uchiha yang membuatnya semakin sulit menahan diri. Di satu sisi dia sangat merindukan pemuda itu, disisi lain dia tau sahabatnya Sakura sama halnya dengannya, masih mendambakan sang Uchiha.

Warning: typo, ooc, alur berantakan

Sebagai anak tunggal pemimpin klan Yamanaka sebelumnya, menjadi pemimpin klan berikutnya sudah menjadi tanggungjawab Ino. Ditambah lagi saat masih hidup, ayahnya pun memimpin Divisi sensor, mau tak mau dia diembankan tanggung jawab itu juga.

Para tetua desa dan beberapa utusan klan juga merasa Ino sudah cukup pantas untuk jabatan tersebut mengingat peran Ino di perang dunia Shinobi dua tahun lalu. Gadis itu menunjukkan kehebatannya di perang dunia shinobi bahwa dia dapat menyatu dipikiran semua aliansi shinobi, mampu menggantikan tugas ayahnya yang gugur di medan perang, bahkan penggunaan jutsunya lebih hebat dari ayahnya. Dia mampu melakukan jurus andalan klannya itu tanpa bantuan alat seperti yang dilakukan sang ayah.

Ibiki pun sempat merasa terpukau melihat kembang Yamanaka itu hingga dia ikut-ikutan mengembankan Divisi interogasi ke gadis itu, dan lagi-lagi mau tak mau Ino harus menerimanya. Dan beginilah dia sekarang, menjadi pemimpin klan Yamanaka sekaligus memimpin Divisi sensor dan Interograsi. Cukup melelahkan tapi Ino sangat menyukainya. Karena dua Divisi ini juga masih sangat berhubungan dan setidaknya dengan ini dia bisa menunjukkan kepada ayahnya bahwa dia akhirnya bisa menjadi kunoichi yang hebat dan tentu saja tidak tertinggal dibelakang rivalnya Sakura.

Sakura sempat membuat Ino merasa tertinggal sangat jauh saat gadis itu mengatakan padanya bahwa dia belajar ninjutsu medis dengan Tsunade. Mendengar hal itu Ino merasa jika Sakura bisa, otomatis dia juga pasti (harus) bisa. Maka saat ayahnya melatihnya jutsu keluarga Yamanaka dia malah memberontak dan melarikan diri. Ino mendatangi Tsunade seorang diri dan mengatakan bahwa dia juga ingin belajar menjadi seorang ninja medis.

Hal itu tentu memberi kekhawatiran kepada ayahnya. Bagaimanapun, sebenarnya Ino harus dilatih dan disiapkan untuk menjadi ninja sensor yang hebat agar dapat bersanding dengan dua rekan timnya. Ino ingat Tsunade pun sempat mengatakan kepada ayahnya bahwa Tsunade tidak ingin menjadikan Ino ninja medis, kemampuan dan pengendalian chakranya sangat tidak cocok untuk menjadi seorang ninja medis, pengendalian chakranya yang kasar dan dari sifat tidak sabaran serta sifat keras kepalanya memang sudah terlihat bahwa dia akan melebihi sosok Inoichi.

Ino sangat tidak menduga bahwa dia akan berakhir diposisi ini. Dia pikir setelah perang berakhir dia akan kembali menjadi ninja medis, bekerja di rumah sakit, sesekali menjalankan misi lalu membantu ibunya menjual bunga jika dia dapat cuti. Sangat diluar dugaan dan cukup mengagetkan, dia bahkan harus berdiam diri seharian dikamar untuk mencerna semua yang terjadi setelah mengetahui putusan orang-orang tua yang mereka sebut penasihat desa itu.

"Ino! Ohayo!"

Ino tersadar dari lamunannya, menatap keluar kedai. Disana ada gadis bercepol dua yang nampak kesusahan membawa banyak gulungan ditangannya. Keringat berceceran di kening gadis itu. Perlahan gadis itu mendekati Ino, sebelum duduk dia mencomot salah satu tusukan dango dipiring Ino.

"Tampaknya siang ini kau cukup sibuk ya, Tenten" Ino membalas sapaan Tenten sambil terkekeh kecil.

"Yah seperti yang kau lihat, aku baru mendapat suplai senjata dan ingin mengantarnya ke gudang, harusnya Lee membantuku sekarang tapi dia malah menghilang" Ino hanya tersenyum lalu menggeleng mendengar keluhan panjang temannya itu.

Back To You (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang