Thirteen

331 41 10
                                    

Yamanaka Ino masih terjebak dengan perasaan masa kecilnya. Ternyata bertambahnya umur tidak meluputkan perasaannya terhadap cinta pertamanya itu.

Ditambah kepulangan sang tunggal Uchiha yang membuatnya semakin sulit menahan diri. Di satu sisi dia sangat merindukan pemuda itu, disisi lain dia tau sahabatnya Sakura sama halnya dengannya, masih mendambakan sang Uchiha.
Warning: typo, ooc, alur berantakan


"Kenapa kau menolak tawarannya? Kau tidak ingin membantuku?"

Ino menahan nafas. Entah ini suatu kesialan atau keberuntungan, saat dia kembali dari hutan Nara dan akan menuju kantor divisi dia malah bertemu Sasuke. Bahkan pria itu menyapanya dan lebih dahulu membuka pembicaraan dengannya.

"Bukan begitu, Sasuke-kun. Kau tau kan aku sudah tidak aktif lagi sebagai ninja medis, aku sama sekali tidak mengerti terapi itu. Sakura sudah pernah melakukannya sekali, dia pasti akan lebih membantu."

Ya, Ino rasa begitu. Ketimbang dirinya yang hanya sempat menjadi ninja medis biasa Sakura sudah jelas jauh lebih hebat darinya.

"Sakura juga baru pertama kali melakukannya pada Naruto. Apa bedanya jika kau melakukannya untuk pertama kalinya juga?" Sasuke nampak seperti memaksa gadis itu, masih dengan raut datarnya.

"Aku punya banyak pekerjaan. Lagian aku suda tidak bekerja dirumah sakit, aku tidak mau melakukannya." Ino melipat keduanya tangannya didepan dada dan buang muka, lebih memilih melihat kearah lain daripada harus bertemu tatap dengan lawan bicaranya.

"Kalau begitu tidak jadi."

Jawaban singkat itu menarik perhatian Ino, dia menatap Sasuke tidak mengerti, "Apa yang tidak jadi?"

"Aku tidak jadi memakai tangan buatan itu."

Oh mengapa pemuda Uchiha ini merepotkan sekali? Apa dia tidak jadi melakukannya karena Ino menolak membantunya?

"Kau yang menawarkannya, aku hanya akan menerimanya jika kau juga yang membantu terapinya." Belum lagi Ino menyahuti perkataannya yang pertama, Sasuke sudah langsung menjelaskan alasan dari ucapannya itu.

Ino memijat pelipisnya yang entah mengapa tiba-tiba terasa berdenyut, "Astaga, Sasuke-kun. Baiklah, aku akan melakukannya."

Sasuke pun yang mendengar keputusan akhir gadis itu tersenyum kemenangan.

"Tapi, kau harus cepat menguasainya lebih dari Naruto, karena aku tidak selalu punya waktu luang untuk melakukan terapi itu padamu." Pada akhirnya dia tetap menyetujui perkataan pria didepannya. Sangat sulit baginya menolak kesempatan seperti ini, ayolah, sejak kecil dia yang selalu mengejar pria itu, dan sekarang ketika seolah-olah perasaannya disambut, apa dia bisa menghindar?

"Hn. Terimakasih."

Ino menganga, oh darimana Uchiha belajar kata itu? Ini kah yang dirasakan Sakura ketika diucapkan kata tersebut dari bibir sang Uchiha?

Wajah ayunya bersemu tipis, dan hanya menjawab ungkapan terimakasih itu dengan anggukan kecil.

"Aku akan menemui Tsunade-sama untuk menanyakan tentang terapimu." Setelah mengucapkan itu Ino langsung mengambil seribu langkah untuk meninggalkan pria itu, sungguh dia tidak mau terlihat salah tingkah didepan sang Uchiha.

Back To You (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang