Fifteen

323 44 6
                                    

Yamanaka Ino masih terjebak dengan perasaan masa kecilnya. Ternyata bertambahnya umur tidak meluputkan perasaannya terhadap cinta pertamanya itu.

Ditambah kepulangan sang tunggal Uchiha yang membuatnya semakin sulit menahan diri. Di satu sisi dia sangat merindukan pemuda itu, disisi lain dia tau sahabatnya Sakura sama halnya dengannya, masih mendambakan sang Uchiha.

Warning: typo, ooc, alur berantakan

Pria itu nampak hanya menatap mangkuk ramen dihadapannya tanpa ada niatan untuk menyentuh makanan kesukaannya itu. Pandangannya terlihat redup wajah kecoklatan yang biasa tersenyum itu kini murung.

Ayame menatap sang ayah bertanya, mengapa pelanggan setia Iciraku Ramen itu terlihat berbeda. Namun nampaknya sang ayah pun tak mengetahui hal apa yang membuat pria itu seperti itu.

"Ohayo!"

"Ah, ohayo Ino!" Ayame nampak tersenyum ramah melihat gadis pirang itu masuk lalu mendudukkan diri tepat disamping pria yang sejak tadi membuat Ayame penasaran.

"Aku pesan satu porsi ya, Ayame-san."

Ayame mengangguk lalu langsung menyiapkan pesanan gadis itu.

"Kau melamun?" Baru gadis itu mulai membuka percakapan dengan pria disampingnya, namun sepertinya jiwa pria itu sedang berkelana ketempat lain, mengingat sejak kedatangan Ino pun dia sama sekali tidak menunjukkan reaksi apa-apa.

"Naruto-Baka!"

"Maafkan aku Sakura-chan!"

Dahi mulus sigadis berkedut, "Sakura-chan?"

"Eh? I-Ino-chan?"

Baru saja reaksi terkejut terpatri diwajah tan itu tapi kini dia langsung kembali ke mode sebelumnya, murung dan terdiam.

"Kau ada masalah dengan sijidat?" Ino mulai mengaduk-aduk ramennya yang baru saja diantarkan oleh Ayame.

"Hm." Hanya gumaman itu yang diberikan oleh Naruto untuk menjawab sipirang disampingnya.

"Sejak kapan kau mulai mengikuti kebiasaan Sasuke-kun?" Setelah mengucapkan itu satu suapan masuk kemulut sigadis. Sambil mengunyah dia menatap pria disampingnya, menunggu kira-kira apa yang pria itu akan katakan.

"Sepertinya aku memang harus berhenti,"

Kalimat itu menyita perhatian Ino, dia urung memasukkan suapan lagi kemulutnya dan memilih memberi seluruh perhatiannya kepada pria itu.

"Maksudku berhenti untuk mengganggu Sakura." Wajahnya kian murung setelah mengucapkan hal itu.

Ino masih terlihat bingung, tak mengerti apa yang sebenarnya dilakukan oleh sahabatnya sehingga membuat pria disampingnya ini menjadi seperti bukan dirinya.

"Berhenti menggangunya? Apa maksudmu berhenti menyukainya?" Ino menebak dan langsung dihadiahi tatapan memelas dari Naruto.

"Aku tidak mungkin tiba-tiba berhenti menyukainya, Ino-chan. Bagaimanapun juga aku sudah menaruh harapan lebih kepadanya sejak kecil"

Back To You (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang