Yamanaka Ino masih terjebak dengan perasaan masa kecilnya. Ternyata bertambahnya umur tidak meluputkan perasaannya terhadap cinta pertamanya itu.
Ditambah kepulangan sang tunggal Uchiha yang membuatnya semakin sulit menahan diri. Di satu sisi dia sangat merindukan pemuda itu, disisi lain dia tau sahabatnya Sakura sama halnya dengannya, masih mendambakan sang Uchiha.
Warning: typo, ooc, alur berantakanIno merobek jubah nya untuk dijadikan perban darurat. Ungh, sungguh dia melakukannya dengan berat hati. Mau bagaimanapun dia sangat menyukai setelan kerjanya itu, tapi tak apa lah, toh bagian bahunya memang sudah robek akibat tertusuk pedang tadi.
Setelah keluar dari gubuk, Ino memutuskan untuk berhenti sebentar di tepi sungai untuk mengurus luka Sasuke. Walaupun si empunya luka sempat menolak tapi berkat watak keras kepala Ino, pria itu akhirnya menuruti perkataannya. Robekan diperut pria itu tidak bisa menunggu lama untuk diobati.
Setelah membasuh tangannya, gadis pirang itu mengambil sedikit robekan dari jubahnya untuk dibasahi kemudian dia menatap Sasuke yang duduk didepannya. Sasuke yang ditatap sedemikian rupa hanya diam dan menatap balik Ino dengan tatapan datarnya.
Apa benar Uchiha adalah mahkluk perasa yang paling tidak peka didunia ini? Apa Sasuke tidak tau akan maksud dari tatapan si cantik Yamanaka?
"Apa yang kau tunggu? Kau bilang ingin mengobati lukaku"
Mendengar ucapan pria didepannya Ino mau tak mau menghela nafas, "Bagaimana aku mengobatinya jika kau masih memakai baju? Yang terluka itu perutmu, bukan bajumu"
Sasuke mengangkat sebelah alisnya, kemudian tanpa perlu dikomando lagi, dia menanggalkan jubah dan kaos berwarna hitam tanpa lengan didalamnya, memamerkan bentuk tubuh bak dewa Yunani itu.
Ino dapat melihat luka lebar diperut kotak-kotak pemuda itu, dia juga sempat melirik lengannya yang bernasib sama seperti lengan Naruto.
Ino mendekat lalu terlebih dahulu membersihkan lukanya. Keheningan menyapa dua insan itu, hanya ada suara kicauan burung dan suara gemercik air sungai yang melatar belakangi kegiatan si gadis pirang.
Jujur mulut Ino terasa sangat gatal sekarang, dia itu termasuk orang yang cerewet. Dia sangat tidak betah berlama-lama berada ditengah keheningan seperti ini, mungkin dia akan sedikit membuka obrolan dengan si Uchiha.
"Apa ini tidak sakit, Sasuke-kun?" Gadis pirang itu bertanya dengan fokus yang tertuju pada luka diperut Sasuke.
"Tidak."
Hanya sepatah kata itu yang keluar dari mulut Uchiha muda itu. Jujur Ino agak kesal. Ayolah, siapapun tau obrolan antara dua orang atau lebih membutuhkan timbal balik didalamnya.
Walau agak kesal Ino tetap melanjutkan kegiatannya, dirasa lukanya sudah cukup bersih, Ino mulai melakukan ninjutsu medisnya ke perut pemuda itu hingga luka itu agak mengering, barulah dia membalutnya dengan 'perban' dadakannya.
"Nah, beres!"
Kini gantian Ino lah yang membutuhkan perawatan, agak sulit memang mengurus luka dari luar pakaian, tapi dia masih tau malu untuk tidak membuka kemejanya dihadapan Uchiha itu. Ah, andai dia memakai setelan ninjanya, pasti sangat mudah untuk mengobati bagian bahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To You (completed)
Fanfictionpair : Sasuino ------------------ Yamanaka Ino masih terjebak dengan perasaan masa kecilnya. Ternyata bertambahnya umur tidak meluputkan perasaannya terhadap cinta pertamanya itu. Ditambah kepulangan sang tunggal Uchiha yang membuatnya semakin suli...