Yamanaka Ino masih terjebak dengan perasaan masa kecilnya. Ternyata bertambahnya umur tidak meluputkan perasaannya terhadap cinta pertamanya itu.
Ditambah kepulangan sang tunggal Uchiha yang membuatnya semakin sulit menahan diri. Di satu sisi dia sangat merindukan pemuda itu, disisi lain dia tau sahabatnya Sakura sama halnya dengannya, masih mendambakan sang Uchiha.
Warning: typo, ooc, alur berantakan"Kau sudah mengerti kan?"
"Ya, kurasa aku sudah mengerti Tsunade-sama." Ino mengangguk-angguk, dia menatap gulungan medis ditangannya. Memastikan sudah memahami semua yang telah dijelaskan oleh Tsunade.
Tsunade tersenyum puas. Bahkan setelah cukup lama gadis itu tidak menjadi ninja medis ia masih dapat memahami penjelasannya dengan baik. Yah, dulu memang sangat sulit untuk mengajari Ino, lebih sulit dari Sakura, tapi setelah dewasa nampaknya gadis itu terlihat lebih mudah dalam memahami sesuatu.
Ah, begitu bangganya Tsunade kedua muridnya tumbuhnya menjadi ninja yang hebat.
"Kenapa kau berubah pikiran, Ino?"
Ino menatap mantan Hokage kelima itu, ah dia tau arah pembicaraan ini. "Kupikir tidak ada salahnya membantu Sasuke-kun."
Tsunade bergumam lalu mengangguk kecil, "Kau boleh memakai ruangan pemeriksaan. Dan pastikan kau melakukannya dengan benar."
"Ha'i."
Ino bergegas menuju ruangan yang dimaksud Tsunade. Langkah kakinya bergema disepanjang lorong rumah sakit, ini masih menjelang siang, kebanyakan dari perawat disini pasti masih sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.
Kakinya berhenti kala melihat pria dengan surai hitam berdiri tepat dihadapannya. "Kau datang lebih cepat dari dugaanku, Sasuke-kun."
"Hn."
Ino mendengus lalu memimpin jalan memasuki sebuah ruangan diikuti Sasuke dibelakangnya. Dia meletakkan sebuah kotak diatas meja disamping ranjang rumah sakit itu, lalu menatap sang pasien yang hanya terdiam disisinya.
"Apa yang kau tunggu? Berbaring lah, dan buka bajumu."
Tanpa harus dikomando lagi Sasuke dengan cekatan melepas kaosnya dan merebahkan tubuhnya.
Ino sendiri nampak sibuk meredakan dentuman cepat di dadanya. Bukan kali pertama baginya melihat Sasuke bertelanjang dada, tapi bukan berarti dia terbiasa menyaksikan pemandangan ini.
Gadis pirang itu menghela nafasnya pelan. Mulai mengambil sesuatu dari dalam kotak yang ia bawa tadi.
Ya, tangan buatan dari sel Hashirama.
"Tsunade-sama sudah menyiapkan ini dari jauh hari. Pastinya tangan ini akan cocok dengan DNA mu, tapi waktu itu kau malah menolak menggunakannya." Ino berceloteh ria lalu mendudukkan dirinya di kursi yang berada tepat disamping ranjang itu.
Dia membawa tangan buatan itu tepat kearah lengan Sasuke yang putus— (sumpah ini awalnya saya mau ganti kata putus pake buntung, tapi aneh gasih?)
Mencocokkan posisi tangan buatan itu dengan si calon empunya, lalu dengan perlahan mulai menyalurkan ninjutsu medisnya kearah tangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To You (completed)
Fanfictionpair : Sasuino ------------------ Yamanaka Ino masih terjebak dengan perasaan masa kecilnya. Ternyata bertambahnya umur tidak meluputkan perasaannya terhadap cinta pertamanya itu. Ditambah kepulangan sang tunggal Uchiha yang membuatnya semakin suli...