Dia hanya perlu menerimanya dengan lapang dada. Dengan begitu semuanya akan baik-baik saja.
— ㅇ —Kaila baru tiba di rumah sekitar pukul lima sore. Pemberlakuan sistem Full Day School benar-benar menyita waktu tidur siang semua pelajar. Setibanya di rumah, Kaila langsung menuju kamarnya dan menghempaskan badannya di kasur. Tidak cukup lima menit ia berbaring, sebuah getaran pada ponselnya membuat Kaila harus bangun kembali dari zona nyamannya. Ia meraih ponselnya di atas meja nakas. Awalnya ia menggerutu dalam hati karena harus terpaksa bangun, namun ketika ia melihat sebuah pesan masuk dari Gian, Kaila tersenyum.
Gian : Udah dirumah?
Kaila tak butuh waktu lama untuk membalas pesan itu.
Kaila : Hooh
Gian : Nanti jam 8 malem, gue, Adam, Devan bakal nyanyi di Cafe Monokhrome. Datang ya, biar gue tambah semangat haha
Pipi Kaila menghangat membaca balasan Gian. Hal yang disukai Kaila dari Gian adalah lelaki itu selalu mengabarinya setiap kali ia akan tampil di Cafe. Gian bahkan selalu mengajak Kaila untuk datang jika memang gadis itu punya waktu. Dan lucunya, Kaila selalu menyempatkan waktu untuk Gian. Meskipun status mereka belum jelas, tapi Gian yakin, Kaila adalah orang yang tepat untuk ia ajak berkencan.
Gian : Sori nanti gabisa jemput
Kaila : Selow aja, Yang haha
Gian : Yang? Sayang?
Kaila : Ihhhhh itu typo
Kaila jadi malu sendiri karena kelebihan huruf dalam menyingkat nama Gian. Harusnya cuma Yan, tapi Kaila malah mengetiknya menjadi Yang.
Gian : Hahahah
Gian : Jadi enak dipanggil sayang
Kaila : Bodo
Gian : Hahaha becanda
Gian : Yaudah, see you later Kaila!
Setelah obrolan mereka berakhir, Kaila langsung menelpon Zanan untuk mengajak sahabatnya itu ikut ke Cafe nanti. Kaila sebenarnya sudah biasa pergi sendiri melihat Gian tampil bersama teman-temannya. Sebab setiap kali ia mengajak Zanan, sahabatnya itu pasti menolak. Tapi hari ini Kaila kembali mengajak Zanan. Awalnya Zanan menolak, tapi karena Kaila memohon-mohon dan menelpon Zanan terus menerus membuat gadis itu pun akhirnya menerima ajakan Kaila. Setelah menghubungi Zanan, Kaila pun memutuskan mandi.
— ㅇ —
Setelah setelah menelpon dengan Kaila, Zanan menuju ruang tamu, berniat untuk mencari Bundanya. Dan benar saja, ada beliau disana tengah menonton acara gosip selebriti. Zanan lantas tersenyum dan mengambil posisi di dekat wanita tersebut.
"Bunda, nanti Zanan mau ke Cafe Monokhrome bareng Kaila, boleh kan?" Zanan meminta izin kepada Bundanya.
"Boleh dong, sayang." ujar Bunda Zanan lembut, "Nanti Kaila jemput kamu atau bunda yang anter?" tanyanya.
"Naik gojek aja, Bunda."
"Bunda aja yang anter."
"Nggak usah, Bunda." Zanan menolak dengan lembut. Ia bukannya tidak menghargai Bundanya, hanya saja gadis itu tidak ingin merepotkan Bundanya, "Bunda istirahat aja di rumah."
KAMU SEDANG MEMBACA
ZADAM
Teen Fiction"If you are broken and I'm broken, why don't we trade the pieces and make something new?"