PROLOG

13K 640 54
                                    

BUDAYAKAN UNTUK SALING MENGHARGAI, KARENA VOTE DAN KOMENAN KALIAN SANGAT BERARTI BAGI PARA AUTHOR.

LAST YEAR
SURVIVE AT SCHOOL

•••

Bruakk!

Pintu gudang ditarik kasar hingga menghasilkan suara yang lumayan nyaring.

"JANGAN MENCOBA UNTUK KABUR JIKA TIDAK INGIN BUNDAMU KENAPA-NAPA!" tekan Garland.

Dia adalah laki-laki kasar, Ayah dari seorang gadis bernama Christy sekaligus suami dari Shaniza Nazela.

Dibalik pintu, Christy mulai duduk dengan tubuh bersandar seakan sudah lelah untuk menanggapi sang Ayah. Ruangan yang gelap membuatnya tidak bisa melihat apapun di gudang itu. Christy hanya diam dengan tatapan kosong, suara bising hujan diiringi kilatan putih yang menyambar, terus memenuhi gendang telingannya hingga beberapa jam.



Kebesokan harinya.

"Aaakkhhh!" Christy berteriak kuat membuat Shani yang tidur membelakangi pintu, langsung terbangun.

"Christy? Kamu kenapa, sayang??" tanya Shani sembari memukul pintu itu.

"C--christy gak kenapa-napa, Bun," jawab Christy bersusah payah.

Mati-matian Christy menahan rasa sakit di bagian lengan kirinya yang terdapat gelang digital. Tangan sebelahnya mencengkram kuat lengan itu dengan kedua mata terpejam, rahangnya mengeras menahan rasa sakit setelah gelang yang melekat di lengan itu menyetrum.

Gelang hitam berukuran kecil, terdapat ukiran modern khusus yang bertuliskan SMANTA dengan cahaya putih. Benda itu menyentrum karena mendeteksi Christy yang tidak berada di sekolah pagi ini.



Setelah dua hari tidak bersekolah karena dikurung oleh Ayah, Christy kembali ke sekolah dengan keadaan yang berusaha terlihat baik-baik saja.

"Christy!"

Merasa namanya dipanggil, Christy menoleh ke belakang melihat dua cowok yang berlari kecil menghampirinya. Mereka terhenti di parkiran hendak menuju ke arah lobby sekolah.

Cowok berkulit putih susu dan berambut sedikit panjang dengan belah tengah, cowok itu bernama Farell Sadipta. Sedangkan cowok dengan style rambut acak-acakan di sebelahnya bernama Aldano Bimantara. Namun, kerap dipanggil Aldo oleh teman-temannya.

Keduanya memiliki tubuh yang hampir sama. Namun, tubuh Aldo sedikit lebih besar dari pada Farell.

Setelah berhadapan dengan Christy, Aldo langsung menyentuh kedua pundak Christy dengan raut wajah kekhawatiran. "Dua hari lo kemana aja? Benda itu gak nyentrum, kan?" tanya Aldo membuat Christy menatap cowok itu sedikit lama. Tidak hanya Christy yang mempunyai gelang SMANTA, tetapi para murid lain juga memilikinya.

Christy menghembuskan nafasnya kasar. "Gue gak kenapa-napa," balas Christy dengan kedua mata terlihat sayap dan bibir yang pucat. Tangannya bergerak, melepaskan kedua tangan Aldo dari pundaknya. "Gue sakit, jadi tenang aja," lanjut Christy.

Sudah jelas Christy telah berbohong, karena gelang itu tidak akan menyetrum saat mendeteksi keadaan murid yang sedang sakit.

"Lo srius??" tanya Aldo lagi.

Last Year : Survive at SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang