Di sebuah ruangan yang hanya diterangi lampu remang, seorang laki-laki terlihat tidak sadarkan diri di atas kursi. Tubuhnya diikat dengan kepala yang mengeluarkan banyak darah yang sudah mengental. Dia adalah Anetson yang baru disekap satu hari lalu.
Tidak lama, pintu ruangan itu pun terbuka dan ditutup kembali. Dua pasang kaki, kini mulai mendekat ke arah lelaki itu.
"Buat dia sadar," ujar cewek tinggi dengan rambut panjang tergerai. Tangan itu mencengkram kasar rahang Anetson yang tidak berdaya.
Flashback beberapa hari lalu.
Malam ini, Christy dan Zirga berencana untuk menculik Anetson. Setelah memikirkan perencanaan yang matang, mereka mulai bergerak pergi dari apartment menuju ke sebuah tempat.
Dan malam itu, Christy mengirimkan sebuah pesan pada Anetson melalui ponsel Nathela yang sempat diambilnya. Seakan, ia hanya ingin memancing Anetson untuk ke tempat penyekapan Nathela, padahal gadis itu sudah tidak ada.
Ponsel itu berdering, dan Zirga yang mengangkat panggilannya. "Apa yang kamu mau! Jangan sakiti putri saya!"
Zirga tertawa, lalu suara beratnya membalas panggilan itu, "Datanglah sendiri ke tempat ini, dan siapkan uang sebesar lima ratus juta untuk kau bisa menyelamatkannya."
"Brengsek!"
Zirga kembali tertawa. "Malam ini aku akan menunggu mu. Jika kau tidak datang, itu artinya kau siap kehilangannya ... Ingatlah kau harus pergi sendiri! Jika kau berani melibatkan polisi, aku akan meledakan kantor mu seperti gudang Eibel yang sudah terbakar."
"J--jadi, kau...."
Tut!
Belum sempat lelaki itu menjawab, Zirga pun mematikan panggilannya.
•
•
•Tempat yang sepi tepatnya di dalam hutan yang banyak pepohonan, Anetson turun dari mobilnya, membawa tas kantor yang berisi banyak uang. Ia melihat gedung terbengkalai dan di dalam kegelapan itu, ia melihat perempuan seperti diikat di kursi dengan rambut tergerai ke bawah menutupi wajahnya.
Tanpa pikir panjang, Anetson pun melangkah ke bangunan itu. Namun, baru saja lelaki itu memasuki gedung, kepalanya tiba-tiba menerima hantaman balok kayu hingga tidak sadarkan diri.
Anetson tergeletak pingsan di bangunan kumuh itu. Perempuan yang sempat dilihat Anetson, kini telah berdiri dari kursinya. Dia adalah Christy yang memancing lelaki itu untuk masuk ke dalam bangunan.
Christy tersenyum lalu berjalan pelan ke arah Anetson. Di samar-samar kegelapan, Zirga juga menunjukan diri dengan balok kayu di tangannya, cowok itu ikut tersenyum.
Tidak ingin terlalu lama, mereka segera membawa Anetson menuju ke tempat lain. Zirga membawanya menggunakan mobil milik Anetson. Namun, sebelum pergi ia melepaskan plat mobil itu untuk menghilangkan jejak. Sedangkan Christy membawa motor Kawasaki W175 bratstyle milik Zirga.
Flashback selesai.
Byur!
Satu ember air, Zirga siramkan pada tubuh Anetson yang terduduk tidak berdaya. Lelaki itu terperanjat dengan nafasnya yang terengah-engah.
Langkah Christy terayun mendekati lelaki itu, lalu tangannya mencengkram rahang Anetson agar melihatnya. "Hai Tuan Anetson?" sapa Christy lalu tersenyum. Menyenangkan? Sangat menyenangkan, melihat lelaki itu dipenuhi dengan bercak darah di kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Year : Survive at School
Action[ On going ] "Kalian diperbolehkan untuk membunuh satu sama lain." "Saat di akhir, satu orang dari kalian akan menjadi MVP." • • • Bukankah sekolah tempat untuk menuntut ilmu? Bermain dan bersenang-senang bersama, dikalangan anak remaja? Bagaimana j...