PARK 25 : UJIAN KELULUSAN

2.4K 342 35
                                    

Tandai Typo!!!

Satu Minggu telah berlalu dan hari ini adalah hari ketiga pada murid mengikuti ujian kelulusan. Semua murid kelas XII  terlihat anteng di bangkunya masing-masing sembari mengisi lembar jawaban yang ada di atas meja. Kini meja murid-murid pun telah dipisah karena untuk kepentingan berlangsungnya ujian ini.

Sementara para murid kelas X dan XI diliburkan oleh pihak sekolah hingga beberapa hari.

Sembilan puluh menit waktu yang diberikan untuk menyelesaikan lembar jawaban, kini suara bell telah berbunyi dan dipersilahkan untuk istirahat sebelum mengikuti ujian berikutnya.

Beberapa pengawas di deretan kelas itu, berjalan keluar dari ruangan sembari membawa berkas ujian di tangannya. Kelas mulai berisik dan beberapa murid lain ikut keluar dari kelasnya untuk menuju ke kantin.

Melihat beberapa murid lain sibuk belajar untuk persiapan ujian berikutnya, Chika ikut mengeluarkan bukunya lalu diletakannya di atas meja. Namun, gadis itu menoleh karena kedatangan Christy.

Christy mulai menekukkan kedua lututnya di lantai lalu kedua tangannya menopang di atas meja Chika. "Happy birthday to Chik.
I wanna be hero for you?"

Chika tersenyum lalu tertawa kecil karena merasa lucu dengan kalimat itu, apalagi melihat senyum manis yang Christy tunjukkan. "Kok lo bisa tau kalau hari ini gue ulang tahun?" tanya Chika. Ia memandangi bola mata indah yang berkedip lembut di depannya.

Christy tersenyum tipis. "I know all about you, Chika," ujarnya.

Chika terdiam dan senyum di bibirnya tiba-tiba menurun lalu memalingkan wajahnya ke arah lain. Namun, Chika kembali menoleh setelah Christy bangkit dari posisi sebelumnya lalu berjalan pergi begitu saja dari kelas.

Helaan nafas terdengar berat. Chika memandangi punggung Christy yang berjalan ke arah luar kelas, menurutnya sangat susah untuk memahami cewek itu karena tindakannya yang sangat susah untuk dibaca.

Sementara di sini lain, Christy berjalan menuju ke toilet sambil menutupi bagian hidungnya, karena sebelumnya ia merasakan ada yang mengalir keluar. Christy menyadari bahwa dirinya mimisan, bercak darah itu sedikit mengotori bagian tangannya.



"Gimana Dok keadaannya?" tanya Farell pada Dokter yang baru saja selesai mengecek keadaan Flora.

"Keadaan pasien sudah mulai membaik. Besok sudah boleh pulang," jawab Dokter ramah membuat Farell sangat senang mendengarnya. Ia menoleh ke arah Flora jengan senyum sumringah.

"Makasi banyak Dok," ujar Farell lalu menekukan sedikit tubuhnya.

"Sama-sama, kalau begitu saya permisi." Dokter itu pun berjalan keluar dari ruangan.

"Syukur Flo, akhirnya lo udah dibolehin pulang. Gue seneng banget," ucap Farell sangat antusias.

Flora tersenyum lalu bangun dari posisi bersandar. Kini sudah tidak ada lagi selang infus yang melekat di lengannya. Gadis itu sudah sembuh. "Kok yang lain, pada enggak ngejenguk gue, ya? Gue kangen banget sama Christy ... Dia kemana, ya? Nomornya juga gak aktif sampai sekarang," kata Flora bingung.

Mendengar nama Christy yang disebut, Farell seketika terdiam dengan sudut bibir terturun.

"Kan mereka lagi ujian, Flo," balas Farell. "Gue boleh nanya, gak? Lo diapain sama Nathela? Kenapa mereka bisa nyakitin lo?"

Last Year : Survive at SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang