Di jalanan yang sepi, tepatnya di sebuah parkiran toko yang sudah tutup, terlihat beberapa orang gadis remaja dan satu laki-laki sedang menyiksa tubuh seorang gadis kecil dengan cara menampar dan menendang tubuhnya berkali-kali.
"Mati lo!" geram Deyrina. Kakinya tidak berhenti menendang tubuh gadis kecil itu yang hanya melindungi bagian kepalanya.
''Bangunin!''
Perintah dari Nathela membuat Deyrina dan kedua teman lainnya yaitu Keyla dan Nita menghentikan perbuatannya lalu membangunkan tubuh gadis itu dengan kasar.
Tubuhnya sudah memerah dan terdapat beberapa luka di lutut dan sikunya. Wajahnya pun terdapat darah di sudut bibir dan dahinya yang mengalir. Keringatnya mulai menyucur walau angin seringkali berhembus melewati tubuhnya.
''Flora-Flora... Lebih baik lo kasi tau dimana rumah Christy daripada lo tersiksa kayak gini.''
''Gue gak tau dimana rumah Christy...''
Nathela mendekat pada tubuh Flora lalu meraih dagunya dengan kasar. Sedangkan Revan yang juga ada di sana hanya terduduk di pembatas wilayah parkiran.
''Masih gak mau ngasi tau?''
Plak!
Bugh!
Nathela menampar Flora hingga tersungkur lalu menendang tubuhnya sekilas hingga gadis kecil itu kesakitan menahan bagian perutnya. Dari awal fisiknya sudah kalah, ia tidak akan bisa melawan Nathela dan teman-temannya karena tubuhnya yang kecil dan tidak tau caranya untuk bela diri, pastinya sangat mudah dirinya untuk di kalahkan.
''Lebih baik lo kasi tau sekarang!'' ucap Nathela lalu menyejajarkan tubuhnya.
''Tapi gue beneran gak tau!'' kata Flora begitu menahan perutnya yang sakit.
''Brengsek!'' Nathela sontak memukul kepala Flora dengan keras, hingga gadis kecil itu kesakitan menutupi wajahnya.
Revan yang sudah kesal langsung berdiri lalu menarik rambut Flora hingga tubuhnya berdiri dengan terpaksa. Tubuh Flora dilemparkan ke mobil yang terparkir hingga cewek itu tergeletak tidak sadarkan diri akibat benturan keras di kepalanya.
Bugh!
Belum puas melihat gadis itu sudah tidak berdaya, dengan penuh emosi, Revan menendang keras tubuh Flora. "Di bayar berapa sih lo! Sampe mati pun lo tetep bungkam. Cewek bodoh!"
''Cabut!'' titah Revan menyuruh teman-temannya untuk masuk ke dalam mobil.
Keempat cewek itu menurut lalu memasuki mobil meninggalkan tubuh Flora yang babak belur di sana. Revan pun menjalankan mobilnya meninggalkan kawasan itu.
Tertt... tertt...
Saat di dalam mobil, Nathela pun mendapat panggilan masuk dari seseorang bernama Atha. Nathela langsung mengangkat panggilan itu lalu menempelkan ponselnya di telinga.
''Apa kau sudah gila? Aku tidak memerintahkanmu untuk mencari keberadaannya ataupun melukai gadis itu!''
''Aku tau. Itu hanya untuk kesenangan kami.''
''Berhenti berulah! Jangan lakukan apapun jika tidak ada perintah dari ku.''
''Ayolah... Itu hanya untuk kesenangan.'' Nathela tersenyum simpul setelah mengatakan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Year : Survive at School
Acción[ On going ] "Kalian diperbolehkan untuk membunuh satu sama lain." "Saat di akhir, satu orang dari kalian akan menjadi MVP." • • • Bukankah sekolah tempat untuk menuntut ilmu? Bermain dan bersenang-senang bersama, dikalangan anak remaja? Bagaimana j...